logo Kompas.id
NusantaraPengunjung Keluhkan Kondisi...
Iklan

Pengunjung Keluhkan Kondisi Banten Lama

Oleh
· 3 menit baca

SERANG, KOMPAS — Kawasan wisata religi Banten Lama di Kota Serang, Banten, perlu dibenahi. Pengunjung mengeluhkan kotornya kawasan itu dan lapak pedagang yang semrawut. Padahal, kawasan itu dipenuhi peninggalan sejarah dan menjadi tujuan peziarah ke makam sultan Banten.Sudarminto (34), pengunjung asal Yogyakarta, Rabu (12/7) di Serang, mengatakan, kondisi Banten Lama sangat jauh dari harapan. Kawasan itu amat kumuh dan kios tak tertata. "Selain itu, banyak peninggalan bersejarah juga tak terurus dengan baik," ujarnya.Sudarminto juga mengeluhkan jalan menuju Banten Lama yang rusak sehingga mengganggu perjalanan. Pemerintah Kota Serang diharapkan melakukan penataan. "Diperlukan ketegasan mengatur pedagang, parkir, dan pembuangan sampah agar Banten Lama lebih baik," ucapnya.Kawasan itu berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Serang. Banten Lama adalah pusat Kesultanan Banten yang berdiri dari abad ke-16 hingga ke-19. Di kawasan itu terdapat Masjid Agung Banten Lama yang didirikan pada abad ke-16 serta reruntuhan Keraton Kaibon dan Surosowan.Di sekitar Banten Lama juga terdapat bangunan cagar budaya Wihara Avalokitesvara, Banten, yang berdiri pada 1652. Banten Lama juga menjadi tujuan peziarah yang hendak mengunjungi beberapa makam sultan Banten, seperti Sultan Maulana Hasanuddin dan Sultan Ageng Tirtayasa.Arbono (40), pengunjung dari Kota Tangerang, Banten, mengatakan, penataan Banten Lama diperlukan karena kawasan itu sangat kotor. Lapak pedagang juga berdiri dengan semrawut. Penataan perlu dilakukan dengan memperbanyak tempat sampah dan menata lapak pedagang."Kondisi Banten Lama kumuh. Seharusnya, Banten Lama bersih sehingga sesuai dengan suasananya yang religius," ucapnya.Sesuai pemantauan Kompas, kios yang terbuat dari bambu dan atap terpal di Banten Lama tampak kumuh. Kios itu menjual beragam dagangan, seperti peralatan shalat, pakaian, buah, dan mainan. Sampah berserakan dan dikerumuni lalat. Beberapa pengamen pun meramaikan kawasan tersebut. Perjalanan menuju Banten Lama pun terganggu infrastruktur yang rusak dan pengecoran sepanjang 4 kilometer. Di Jalan Raya Banten, Kota Serang, mobil harus lewat bergantian karena hanya ada satu jalur yang bisa dilalui. Sejumlah warga meminta sumbangan kepada pengemudi.Menurut Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman, Pemkot sudah berencana menata Banten Lama. Pada 2016, anggaran sekitar Rp 17 miliar disiapkan. "Dana itu untuk pembebasan lahan, tetapi mekanisme yang harus dilakukan tak bisa diselesaikan tahun lalu," katanya.Anggaran kembali dialokasikan pada 2017. Pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah pusat diharapkan memberikan dukungan. "Marilah bersama-sama menata Banten Lama agar lebih baik sehingga pengunjung nyaman," ucapnya.Sekretaris Daerah Kota Serang Tubagus Urip Henus menambahkan, penataan Banten Lama belum dilakukan pada 2016 karena terdapat sejumlah kajian yang harus diselesaikan. "Kami mempelajari, di Banten Lama itu ada sejumlah situs sehingga penataan belum dilakukan pada tahun lalu," katanya.Secara terpisah, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, pihaknya siap menata Banten Lama. Penataan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk membenahi kawasan tersebut. (bay)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000