logo Kompas.id
NusantaraHarga Garam Tinggi
Iklan

Harga Garam Tinggi

Oleh
· 2 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Harga jual garam di tingkat petani di Jawa Timur hampir menyentuh Rp 3.000 per kilogram. Melonjaknya harga jual garam petani yang rata-rata pada saat normal hanya Rp 700 per kilogram itu akibat menurunnya stok garam untuk industri dan konsumsi. Sementara itu, produksi garam nasional pada tahun 2016 hanya mencapai 144.000 ton. Produksi itu hanya 4,1 persen dari target produksi garam sebanyak 3,1 juta ton. Adapun produksi garam di Jawa Timur belum memasuki masa panen, kecuali di Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep produksi garam sedang berlangsung. Tambak garam di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Probolinggo baru mulai diolah. Sementara di sentra produksi lainnya, seperti Gresik dan Lamongan, belum terlihat aktivitas pengolahan lahan tambak garam. "Segelintir petani di Madura yang panen beberapa hari lalu mengatakan, harga beli di tingkat petani mencapai Rp 3.000 per kg," ujar Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam Jatim Mohammad Hasan di Surabaya, Kamis petang.Jumlah panen garam yang hanya sedikit itu dalam waktu singkat terserap pasar. Seorang pengolah tambak garam di Sampang, Masrawi, dihubungi dari Surabaya, mengatakan, ia berkali-kali didatangi calon pembeli yang berani membeli garamnya dengan harga Rp 3.000 per kg. Direktur Produksi PT Garam (Persero) Budi Sasongko mengatakan, masih turunnya hujan mengganggu produksi garam. Jika normal bulan ini, seharusnya petani sudah panen. Namun, pada kenyataannya, masih banyak daerah yang belum menggarap tambak garam.Meski saat ini stok garam di Jatim nyaris kosong, pemerintah diminta tidak terburu-buru impor. Pemerintah harus punya perhitungan matang agar petani garam tidak dirugikan. Banyak tambak rusakSementara itu, produksi garam di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, juga menurun. Pengolahan garam yang tadinya di areal seluas 121 hektar kini menurun tinggal 50 hektar. Ironinya, di lahan yang menurun itu, produksinya tidak bisa maksimal karena kerusakan tambak akibat air pasang di sejumlah tempat.Wakil Bupati Sabu Raijua Niko Rihi Heke, dihubungi per telepon di Seba, dari Kupang, Kamis (13/7), mengatakan, produksi tambak garam per hektar yang biasanya mampu mencapai 45 ton kini turun menjadi 20 ton per hektar karena kerusakan petak tambak di beberapa tempat."Produksi menurun drastis, pemda masih melakukan perbaikan kerusakan tambak. Diprediksi sampai November 2017 bisa dipanen sekitar 1.000 ton garam, tetapi dengan catatan kalau tidak ada hujan lagi.(BRO/ACI/SYA/KOR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000