logo Kompas.id
NusantaraTeknologi Perkuat Wirausaha...
Iklan

Teknologi Perkuat Wirausaha Perempuan

Oleh
· 2 menit baca

SEMARANG, KOMPAS — Peluang wirausaha perempuan Indonesia di sektor usaha mikro kecil dan menengah masih tertinggal. Kendati 43 persen dari sekitar 59 juta UMKM dimiliki perempuan, mereka hanya mampu menyumbang 9,1 persen pendapatan domestik bruto nasional. Kesenjangan ini dapat dipangkas dengan teknologi informasi. Manajer Pemasaran Produk Konsumen Google Indonesia Fibriyani Elastria, di sela-sela Konferensi Womenwill Google di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/7), mengatakan, kegiatan itu dihadiri lebih dari 1.500 pelaku UMKM perempuan di Semarang dan sekitarnya. Womenwill merupakan turunan dari program Gerakan Pelatihan Usaha Rakyat (Gapura) Digital Google Indonesia. "Skala wirausaha menengah dan besar masih didominasi laki-laki. Tujuan Womenwill Indonesia adalah menghapus kesenjangan peluang ekonomi tersebut. Banyak wanita Indonesia ingin berbisnis, tetapi tidak tahu harus memulai dari mana atau dengan cara apa," ujar Fibriyani. Kepala Pemasaran Divisi UMKM Google Indonesia Fida Heyder mengungkapkan, dengan pengguna internet yang mencapai lebih dari 100 juta orang, Indonesia merupakan pasar potensial bagi pemasaran UMKM secara daring. Tiga fungsi utama teknologi informasi dalam mendongkrak UMKM adalah menemukan pelanggan baru, meningkatkan efektivitas kerja, dan memperluas peluang bisnis. Perancang mode dan perempuan inspiratif, Anne Avantie, yang juga hadir dalam Konferensi Womenwill, mengatakan, meskipun terlambat, dirinya saat ini tengah fokus mengembangkan promosi dan pemasaran produk mode rancangannya melalui sistem daring. Ia juga mendorong pertemuan di antara pelaku UMKM perempuan guna bertukar pengetahuan dan informasi.Banyak permasalahan UMKM di Kabupaten Sidoarjo dalam 10 tahun terakhir mengalami pertumbuhan sebesar 18,56 persen. Usaha ini memiliki prospek yang bagus karena pangsa pasarnya terus berkembang. Namun sayangnya hingga saat ini masih banyak permasalahan yang menghambat pelaku usaha dan mengancam keberlangsungan usaha mereka.Berbagai persoalan itu antara lain infrastruktur jalan yang tak memadai di tengah tingginya pertumbuhan investasi. Akibatnya, kemacetan jalan di Sidoarjo semakin parah dan mengganggu aktivitas bisnis. Sebagai gambaran, dulu dari Waru hingga Sidoarjo hanya butuh 10 menit, kini minimal butuh 1 jam pada saat jam sibuk. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sidoarjo Sukiyanto menambahkan, persoalan lain yang menghambat adalah tingginya kenaikan upah minimum kabupaten (UMK). UMK Sidoarjo saat ini Rp 3,29 juta per orang per bulan. Upah itu berlaku untuk karyawan baru, sedangkan karyawan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun, upahnya diatas nilai UMK. (gre/nik)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000