BALIKPAPAN, KOMPAS — Kota Balikpapan di Kalimantan Timur akhir-akhir ini kencang diwacanakan sebagai kandidat kuat calon pusat pemerintahan negara. Namun, kota ini masih saja belum terbebas dari masalah biarpet listrik. Rabu (19/7), listrik padam selama 6,5-7 jam di sejumlah kawasan akibat pemeliharaan rutin dan penggantian kabel jaringan.
Cahyanti (38), warga Batu Ampar, Balikpapan, Rabu (19/7), menyebut, persoalan listrik sudah bertahun-tahun dan sampai sekarang masih saja biarpet. Cahyanti, ibu dua anak ini, bisa memahami tentang alasan PLN, seperti faktor alam dan pemeliharaan jaringan.
”Kalau listrik padam sebulah sekali karena gangguan faktor alam, seperti jaringan kena pohon, atau pemeliharaan, ya enggak apa-apa. Tetapi, ini, terakhir, seminggu mati dua kali. Sebelumnya, ya mati, sudah menganggu aktivitas. Terlebih lagi, tidak ada cukup pemberitahuan jika padamnya listrik karena pemeliharaan,” ujar Cahyanti, karyawan swasta ini.
Urusan mencuci baju dan menyetrika terbengkalai. Belum lagi jika Cahyanti harus lembur di rumah mengerjakan tugas kantor memakai laptop. Seingat dia, beberapa kali mati listrik terjadi pada Sabtu, hari yang ideal untuk mengerjakan semua pekerjaan di rumah.
Zebua (39), warga Jalan Indrakila, Balikpapan, juga berpendapat senada. Pekerjaannya dilakukan di rumah dan mengandalkan laptop. Sering saat mati listrik, karyawan swasta ini tengah berpacu dengan waktu menyelesaikan pekerjaan. ”Hari ini mati listrik lebih dari 6 jam,” katanya.
Listrik mulai padam pada pukul 09.00-09.30 Wita dan baru menyala pukul 16.00-16.30 Wita. Beberapa kawasan yang terkena pemadaman adalah Kampung Timur, Wika, Balikpapan Baru, Rapak, dan Batu Ampar.
Wijayanto Nugroho dari Humas PLN Kaltim-Kaltara (Kaltimra) mengutarakan, pemadaman listrik di sejumlah kawasan di Balikpapan disebabkan sejumlah hal. Pertama adalah pemeliharaan rutin yang sudah berjalan selama beberapa hari terakhir untuk meningkatkan keandalan jaringan.
”Kami juga sedang mengganti kabel jaringan yang kemampuan proteksinya lebih baik. Proses ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena panjangnya kabel. Ini akan terus berjalan hingga selesai dan ditargetkan sebelum akhir tahun, selesai,” katanya.
Terkait mengapa pemadaman dilakukan pagi hingga sore karena alasan keselamatan. Selain itu, Wijayanto mengutarakan, pihaknya akan mengatur kembali jadwal pemeliharaan jaringan dan penggantian kabel. ”Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Wijayanto.
Secara terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyentil soal listrik yang sering biarpet ini meski memahami apa penyebabnya. ”Daya listrik berlebih mestinya segera diimbangi dengan keandalan. Balikpapan masih biarpet begini, aktivitas warga terganggu,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Sofyan Basir saat meninjau PLTU Teluk Balikpapan, Senin lalu, mengatakan, PLN kehilangan pendapatan setiap kali terjadi pemadaman. ”Karena itu, jika ada gangguan atau terpaksa dilakukan pemadaman, kami sedih bukan main. Karena itu, perbaikan atau pemeliharaan jaringan harus secepat mungkin,” ujarnya.