Wali Kota Cari Solusi Bersama

MALANG, KOMPAS — Sebanyak 98 wali kota se-Indonesia akan menggelar rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia, Kamis (19/7) di Kota Malang, Jawa Timur. Kepala daerah di Indonesia itu akan membahas sejumlah tantangan wilayah perkotaan ke depan dan berusaha mencari solusi bersama-sama."Rapat kerja nasional ini ingin membahas tantangan atau masalah perkotaan ke depan. Sekaligus, diharapkan akan dirumuskan solusi bersama mengatasi sejumlah tantangan itu," kata Wali Kota Malang Mochammad Anton, Rabu (18/7).Kota Malang menawarkan solusi perkotaan yang menurut mereka sukses diterapkan, yaitu penanganan banjir dan kekeringan ala kampung. Banjir dan kekeringan jadi salah satu masalah perkotaan. Pemerintah Kota Malang akan memaparkan solusi penanganan seperti yang dilakukan di Kampung Glintung RW 023, Kelurahan Purwantoro.Kampung itu saat musim kemarau tidak mengalami kesulitan air dan pada musim hujan tidak lagi kebanjiran. Kunci keberhasilan adalah gerakan menabung air oleh warga Kampung Glintung sejak tahun 2013. Mereka membangun sekitar 700 sumur biopori secara bertahap. Sumur biopori itu dibuat untuk meresapkan air selama musim hujan. "Ini bukan sekadar tentang ketersediaan air. Warga Kampung Glintung terus berbenah. Fisik kampung menjadi bersih, tertib, dan teratur sehingga kesehatan warga pun terjaga," kata Ketua RW 023 Bambang Irianto. Pemerintah Kota Malang, Rabu kemarin, juga menerima kunjungan Wali Kota Nonsan, Korea Selatan, Hwang Myeong Seon. Kunjungan dilakukan untuk menjajaki kerja sama bidang pendidikan, keamanan, budaya, ekonomi, dan pariwisata.Menurut Hwang Myeong, kedua kota memiliki kemiripan, baik latar belakang maupun model perkembangan kota. Ia melihat Kota Malang maju dalam hal pendidikan sehingga kedua kota bisa bekerja sama dalam hal pendidikan. Kerja sama juga bisa dilakukan dalam bidang ekonomi atau wisata. "Kota Nonsan bisa bersaudara dengan Kota Malang. Dengan menjadi saudara, hubungan kedua kota akan baik dan damai. Sudah saatnya semakin banyak daerah atau negara memelopori perdamaian. Itu dimulai dengan menjadi sahabat dan saudara (sister city)," kata Hwang. (DIA)