logo Kompas.id
NusantaraKapal Bocor, Dokter dan Awak...
Iklan

Kapal Bocor, Dokter dan Awak Kapal Selamat

Oleh
· 3 menit baca

AMBON, KOMPAS — Kapal Rumah Sakit Apung dr Lie Dharmawan yang mengangkut 17 dokter dan 5 awak kapal mogok mesin dan bocor di perairan Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (20/7) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.Kepala Seksi Operasi SAR Ternate Djunaidi yang dihubungi dari Ambon menuturkan, kapal Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan yang menjalani misi pengobatan ke pulau-pulau terpencil dan wilayah perbatasan hilang kendali sejak pukul 00.30 WIT hingga pukul 04.30 WIT sebelum ditolong kapal Tiongkok MV Great Song. Para dokter dievakuasi ke kapal itu.Setelah menerima laporan pada pukul 06.00 WIT, kata Djunaidi, Tim SAR Ternate bergerak menuju lokasi kejadian yang berjarak lebih kurang 40 mil laut atau 74,08 kilometer arah barat laut Pulau Ternate. Pukul 09.30 WIT, tim SAR tiba di lokasi dan mengevakuasi 17 dokter dari kapal MV Great Song. Ia menuturkan, proses penyelamatan terjadi saat hujan lebat dan angin kencang. Tinggi gelombang diperkirakan 2 meter dan kecepatan angin hingga 36 kilometer per jam. "Dokter kami bawa dengan kapal ke Ternate. Pada umumnya kondisi mereka sehat. Mungkin agak trauma sedikit," katanya. Sementara anak buah kapal RSA dr Lie Dharmawan bertahan di kapal. Mereka mengawasi kapal yang kini ditarik menuju Ternate.Hingga Kamis malam, pengelola Kapal RSA dr Lie Dharmawan belum bisa dikonfirmasi terkait insiden itu. Dokter yang ikut dalam kapal juga enggan berkomentar. "Maaf Pak bukan saya yang berwenang. Terima kasih," jawab seorang dokter melalui pesan lewat telepon seluler.Djunaidi menambahkan, pihaknya belum mendapatkan informasi detail tentang perjalanan para dokter itu. "Yang pasti, rombongan dokter itu biasanya melakukan pengobatan bagi warga di daerah terpencil," katanya.Berdasarkan informasi dari laman www.doctorshare.org, kapal RSA dr Lie Dharmawan biasanya berlayar ke sejumlah daerah di Nusantara untuk menggelar pengobatan bagi warga yang belum banyak mendapatkan layanan kesehatan. Kapal itu milik dr Lie Dharmawan, pendiri doctorshare atau Yayasan Dokter Peduli. Kapal jenis pinisi dengan bobot 173 gros ton itu dibangun tahun 2002. Setelah dibeli tahun 2012, kapal dimodifikasi menjadi rumah sakit apung dan resmi beroperasi pada 6 Juni 2013.Di laman itu diinformasikan, pada 12-19 Juni, RSA menggelar pelayanan kesehatan di Desa Wayabula, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Jumlah pasien yang dilayani 369 orang.Cuaca burukDemi keselamatan, semua kapal kayu dari Ambon menuju sejumlah daerah di Maluku dilarang berlayar. Kapal umumnya mengangkut barang kebutuhan pokok menuju sejumlah desa di Pulau Buru dan pulau-pulau kecil di bagian barat Pulau Seram. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, memprediksi, tinggi gelombang di perairan Maluku sekitar 2,5 meter.Selain gelombang, awan tebal juga menggayut di langit Maluku. Kamis sore, pesawat yang ditumpangi Kompas mengalami guncangan akibat awan pekat saat hendak mendarat di Bandar Udara Pattimura, Ambon. "Selama satu minggu ini, kami beberapa kali menunda keberangkatan pesawat dari Ambon," kata General Manager Garuda Indonesia Cabang Ambon Sonny Pongoh. (FRN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000