logo Kompas.id
NusantaraRentan Jadi Bumerang
Iklan

Rentan Jadi Bumerang

Oleh
· 3 menit baca

INDRAMAYU, KOMPAS — Upaya mengejar target produksi beras dengan mempercepat waktu dan menambah areal tanam rentan menjadi bumerang. Tanpa pengawasan dan antisipasi, metode itu hanya memicu serangan hama wereng yang berpotensi menurunkan produksi padi serta merugikan petani."Pemerintah meminta petani terus menanam. Namun, antisipasi potensi munculnya hama akibat metode itu kerap dilupakan. Karena itu, pencegahan harus diutamakan. Bila padi sudah diserang hama, penanganannya akan sangat sulit," kata Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa saat mengecek serangan wereng di sejumlah sentra beras di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (22/7).Sejak awal tahun 2017, wereng mengganas di beberapa sentra beras di Jabar. Di Indramayu, wereng menyerang padi di Kecamatan Widasari, Karangampel, dan Jatibarang. Di Kabupaten Cirebon, wereng merusak padi di Kecamatan Susukan dan Kapetakan. Di Kabupaten Subang, wereng juga mengganas di Kecamatan Cipunagara.Andreas mengatakan, pola penanaman padi terus-menerus tak lepas dari keinginan pemerintah menggenjot produksi beras. Program subsidi pertanian digelontorkan pemerintah untuk memuluskan rencana itu.Akan tetapi, pola penanaman terus-menerus itu menyimpan efek samping. Padi yang ditanam justru rentan diserang wereng. Alasannya, wereng memiliki cukup makanan sepanjang waktu untuk terus berkembang biak. Tidak hanya di Jabar, serangan hama juga terjadi di daerah sentra beras lain di Indonesia.Data hasil pemantauan AB2TI menunjukkan, selama Januari-Juni 2017, seluas 407.000 hektar sawah dari total sekitar 14 juta hektar di Indonesia terserang hama. Data itu berbeda dengan Kementerian Pertanian yang menyebutkan, sejak periode itu luas serangan hama dan penyakit sekitar 50.000 hektar. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tidak merisaukan serangan hama dan penyakit itu(Kompas, 21/7).Wajib pendampinganAndreas menyebutkan, ancaman wereng tidak boleh dibiarkan. Pemerintah wajib memberikan pendampingan pada petani terkait antisipasi dan penanganan hama. Alasannya, serangan hama berpotensi merugikan petani hingga mengurangi stok beras nasional."Pada 2010/2011, terjadi kekurangan sekitar 1 persen dari target produksi beras nasional. Salah satu pemicunya hama. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor beras hingga 1,9 juta ton," lanjutnya.Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu Takmid mengakui, pihaknya ditargetkan pemerintah untuk menambah areal tanam. Tahun 2017, target areal tanam padi di Indramayu seluas 258.000 hektar. Itu jauh lebih besar ketimbang luas areal panen setahun sebelumnya sekitar 240.000 hektar. Artinya, untuk mencapai target yang diinginkan pemerintah, petani harus menanam padi 2-3 kali setahun pada tahun ini. Saat ini, lahan sawah di Indramayu seluas 118.00 hektar. Setiap hektar sawah di Indramayu bisa menghasilkan 6-7 ton gabah kering giling (GKG) per panen.Hal serupa terjadi di Kabupaten Cirebon. Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia Kabupaten Cirebon Tasrip Abubakar menilai wereng merusak sejumlah sentra beras, seperti Kecamatan Suranenggala, Panguragan, dan Gegesik. Akibatnya, petani harus mengeluarkan dana untuk biaya tanam ulang. "Bila harus menanam ulang, petani membutuhkan Rp 7 juta per hektar," katanya.Kepala Seksi Serealia Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Iwan Mulyawan berpendapat, dampak kerugian akibat wereng masih dihitung. Memiliki lahan seluas 45.000 hektar, Kabupaten Cirebon juga menjadi salah satu sentra padi utama di Jabar. Potensi panen dalam setahun mencapai 600.000 ton GKG. "Tahun ini, panen kurang bagus. Hingga Juni, penurunan produksi sekitar 6 persen," ujar Iwan. (IKI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000