logo Kompas.id
Nusantara13 Penumpang Masih Hilang di...
Iklan

13 Penumpang Masih Hilang di Sungai Tanime

Oleh
· 3 menit baca

JAYAPURA, KOMPAS — Hingga Minggu (23/7) sore, 13 penumpang perahu yang tenggelam di Sungai Tanime, Distrik Batani, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Jumat (21/7) lalu, belum ditemukan. Tim pencari masih terus berupaya menemukan para korban.Informasi dari Kantor Search and Rescue (SAR) Jayapura menyebutkan, perahu itu mengangkut total 28 orang pada Jumat malam. Perahu itu menabrak kayu sehingga bocor pada pukul 21.00 WIT. Perahu yang dikemudikan Napius Meketane itu pun tenggelam. Penumpang berupaya berenang ke pinggir sungai. Namun, hanya 15 penumpang yang selamat sampai ke tepi.Kepala Kantor SAR Jayapura Melkianus Kotta mengatakan, pihaknya menerjunkan 12 personel untuk mencari 13 penumpang yang hilang. "Mereka telah di Distrik Batani. Upaya pencarian sedang berlangsung. Kami dibantu warga setempat," katanya.Direktur maskapai Associated Mission Aviation (AMA) Djarot Soetanto menuturkan, pihaknya menyediakan satu pesawat jenis Pilatus Porter yang mengangkut tim SAR ke Distrik Batani."Pesawat yang dipiloti Kapten Eric Robert juga mengangkut perahu karet milik SAR dan bahan makanan. Kami siap mengevakuasi para korban ke Jayapura," kata Djarot.Kepala Distrik Batani Anike Alwolka, saat dihubungi, menuturkan, ke-13 korban hilang terdiri dari 11 orang dewasa dan 2 anak. "Motoris perahu mengatakan mengangkut 28 penumpang dari dermaga di Kampung Laukame, Kampung Mamlu, menuju Batani. Dalam perjalanan, perahu itu menabrak kayu," kata Anike.Menurut Anike, motoris perahu beserta seorang penumpang telah dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis. Tubuh kedua korban mengalami benturan dengan batu. Kecelakaan di Komodo Dari Labuan Bajo dilaporkan, empat turis asing yang tenggelam saat melakukan perjalanan dari Pulau Seraya Kecil menuju Pulau Padar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (23/7), diselamatkan tim SAR dan anggota Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polres Manggarai Barat. Kapal motor berbobot 3 gros ton yang mereka naiki tidak mampu menghadapi ombak setinggi 2,5 meter. Sementara itu, turis asal Singapura, Rinta Paul Mukkam (30), yang hilang di perairan Gililawa, Komodo, Rabu (12/7), belum ditemukan. Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat Ajun Komisaris Besar Supiyanto, yang dihubungi melalui telepon dari Kupang, Minggu (23/7), mengatakan, empat turis asing yang diselamatkan tim SAR dan anggota Polairud kini dalam kondisi sehat setelah diperiksa di RSUD Labuan Bajo.Ia mengatakan, jumlah orang dalam kapal motor itu ada enam orang, yakni nakhoda, Bijes (27); anak buah kapal, Rian (30); dan empat turis asing, Marsita (32) warga negara Malaysia, Harry (35) dan Stella (28), warga negara Inggris, dan Jordan (37), warga negara Amerika Serikat. Kapal itu sebenarnya cukup memuat 12 penumpang, termasuk 1 ABK dan 1 nakhoda."Dalam perjalanan dari Pulau Seraya Kecil ke Pulau Padar terjadi ombak disertai angin kencang di sekitar perairan Taka Makassar. Akibatnya, perahu itu tenggelam, sekitar pukul 09.00 Wita," kata Supiyanto.Mendengar laporan itu, pukul 09.05 Wita, 2 anggota SAR dan 2 anggota Polairud segera menuju tempat kejadian perkara. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Jelamu meminta pengelola wisata di Labuan Bajo menyediakan kapal pesiar yang layak layar jangan hanya mengejar keuntungan. (FLO/KOR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000