JAYAPURA, KOMPAS — Upaya tim Search and Rescue gabungan mencari 13 penumpang perahu yang tenggelam di Sungai Tanime, Distrik Batani, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, hingga Senin (24/7) malam belum membuahkan hasil. Kondisi cuaca yang buruk dan arus sungai yang deras menghambat pencarian.
Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Jayapura Melkianus Kotta mengatakan, pencarian para korban menggunakan dua jalur, yakni melalui Distrik Batani dan Muara Nawa di Distrik Airu, Kabupaten Jayapura.
”Tim yang pertama dengan perahu karet menyusuri Sungai Tanime dari Distrik Batani, sedangkan tim kedua menempuh jalur darat melalui Muara Nawa karena aliran Sungai Tanime juga melewati daerah itu,” ujar Melkianus.
Ia mengatakan, 20 personel tim SAR Jayapura dengan bantuan warga setempat dan aparat keamanan akan mencari ke-13 penumpang hingga batas waktu selama tujuh hari.
Perahu yang dikemudikan motoris bernama Napius Meketane itu mengangkut 28 penumpang dari Kampung Mamblu di Kabupaten Yahukimo menuju ke Distrik Batani, pada Jumat (21/7) sekitar pukul 21.00 WIT.
Menurut rencana, para penumpang akan mengikuti ibadah pentahbisan gereja di Batani pada Minggu (23/7). Namun, di tengah perjalanan, perahu tersebut menabrak kayu sehingga tenggelam. Sebanyak 15 penumpang selamat, sedangkan 13 penumpang lainnya hilang.
Kepala Distrik Batani Anike Alwolka, ketika dihubungi dari Jayapura, mengatakan, selama beberapa hari curah hujan cukup tinggi di daerah Batani. Akibatnya, terjadi banjir di sejumlah daerah.
”Selain kondisi cuaca, hanya satu perahu karet milik tim SAR yang digunakan untuk mencari ke-13 penumpang tersebut. Warga sama sekali tidak memiliki perahu untuk menyusuri sungai itu,” ujar Anike.
Ia pun menambahkan, dua korban kecelakaan perahu telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Yowari di Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Senin pagi.
Adapun ke-13 penumpang yang hilang adalah Sakeus (25), Otina (19), Nala Lebe (15), Yayartus Yelingdomen (15), Dina Damu (21), dan Antina Bomol (15). Ada pula Yoel Negin (15), Thomas Yalawalom (30), Yepinus Maling (22), Orinus Dipul (25), Osana Lepi (12), serta dua anak berusia masing-masing berusia 3 tahun dan 7 bulan.