BANDUNG, KOMPAS — Institut Teknologi Bandung akan membongkar seluruh ornamen batu yang melekat pada 26 pilar Gedung Center for Art, Design, and Language. Hal itu dilakukan guna mencegah terulangnya kecelakaan fatal yang terjadi pada Sabtu (22/7).
”Seluruh ornamen batu tempel itu akan dikupas kemudian dipasang lagi ornamen yang baru. Rekatannya akan dipastikan lebih kokoh. Belum diputuskan ornamen penggantinya seperti apa,” kata Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB Miming Miharja di Bandung, Jawa Barat, Senin (24/7).
Sebelumnya, ornamen batu tempel di salah satu tiang penyangga Gedung Center for Art, Design, and Language (CADL) itu lepas. Tragisnya, ornamen batu tempel berukuran sekitar 15 sentimeter-25 sentimeter itu menimpa dan melukai orang-orang di bawahnya. Semuanya mahasiswa Program Studi Desain Interior angkatan 2014 Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
Kelima mahasiswa yang terluka adalah Litha, yang kehilangan jari manis sebelah kiri. Angelica Ulinara serta Dafina Mazaya terluka di punggung. Selain itu, ada juga Annisa Arida dan Agniatun Nissa yang terluka di kepala.
Menurut Miming, dalam pemasangan ornamen pilar yang baru, ITB akan melibatkan PT Wijaya Karya (WIKA). Pihaknya juga akan meminta saran dan evaluasi dari PT WIKA terkait investagasi penyebab kejadian naas itu.
”Dalam pemasangan ornamen baru, kami akan memasang ram pengaman agar tidak membahayakan orang yang melintas di sekitarnya. Pengerjaannya diupayakan tuntas sebelum awal kuliah Agustus ini,” ucapnya.
Gedung CADL merupakan gedung baru di lingkungan institusi pendidikan tinggi teknik tertua di Indonesia itu. Gedung ini diresmikan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir pada 29 Agustus 2016.
Saat itu, peresmian juga dilakukan terhadap tiga gedung baru lainnya, yakni Center for Advanced Sciences (CAS), Center for Infrastructure and Built Environment (CIBE), dan Center for Research and Community Service (CRCS). Keempat gedung baru tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatan riset mutakhir untuk pengembangan sumber daya manusia.
”Dalam pemasangan ornamen yang baru nanti juga akan dipasang ram sebagai pengaman. Pengerjaan akan diupayakan tuntas sebelum awal kuliah bulan Agustus,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jabar Komisaris Besar Yusri Yunus mengemukakan, kejadian tersebut sedang diselidiki.
”Penyelidikan dilakukan oleh Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung. Penyelidikan masih berlangsung,” ujar Yusri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar M Yoris MY Marzuki mengemukakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak Rektorat ITB untuk pengusutan kasus tersebut.
”Sampai saat ini belum ada yang melapor, tapi kami akan tetap berkoordinasi dengan pihak ITB,” kata Yoris.