logo Kompas.id
NusantaraTN Tesso Nilo Terbakar
Iklan

TN Tesso Nilo Terbakar

Oleh
· 3 menit baca

PEKANBARU, KOMPAS — Kekeringan akibat minimnya curah hujan sejak pertengahan Juli memunculkan lagi kebakaran hutan dan lahan di sebagian Riau. Pada Senin (24/7), setidaknya terdapat lima lokasi kebakaran di provinsi tersebut. Salah satunya di areal perambahan Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan. "Tiga hari lalu kami sudah melakukan pemadaman di wilayah Tesso Nilo itu. Api sudah padam. Namun, hari ini api kembali muncul dan lokasinya persis di tempat yang kami padamkan kemarin," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger yang sedang berada di Rengat, Indragiri Hulu, Senin petang."Tampak sekali kebakaran itu disengaja. Saat memantau dari atas helikopter tadi, total luas lahan terbakar sekitar 5 hektar. Harus ada tindakan lebih tegas lagi kepada para perambah Tesso Nilo itu," ujarnya Menurut Edwar, kebakaran di TNTN dilakukan para perambah. Di dekat lokasi terbakar terdapat tiga gubuk kayu kediaman para perambah yang diduga membakar hutan. Di sekeliling pondokan perambah sudah ada tanaman kelapa sawit. Edwar mengatakan, cuaca Riau saat ini semakin kering. Di beberapa tempat, curah hujan sudah dua minggu tidak turun. Kekeringan itu dimanfaatkan para pembakar untuk mulai membuka lahan guna bertanam sawit. Dengan kondisi seperti itu, kesiagaan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau harus semakin ditingkatkan jika tidak ingin terjadi bencana asap seperti tahun-tahun sebelumnya. Kepala Stasiun Meteorologi Pekanbaru Sukisno menyebutkan, Senin pagi, satelit Aqua Terra mendeteksi 73 titik panas (hot spot) yang tersebar hampir di seluruh wilayah Sumatera. Titik panas terbesar berada di Sumatera Utara (14), disusul Riau (13), Aceh (10), serta Jambi dan Bengkulu masing-masing 8 titik. Namun, pada Senin sore, pantauan satelit menunjukkan titik panas terbesar berada di Aceh dengan 21 titik. Adapun Riau menciut menjadi dua titik. Pada Senin sore, Edwar bersama Komandan Korem 031 Wirabima, Riau, Brigadir Jenderal Abdul Karim, selaku Komandan Satgas Karhutla Riau, melakukan pertemuan dengan seluruh pemangku kepentingan di dua kabupaten sekaligus. Pagi hari, dilakukan pertemuan di Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, dan sore hari berpindah ke Rengat di Indragiri Hulu. Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Mayor (Sus) Rizwar, menyebutkan, tim Satgas Udara menerbangkan helikopter Mi-171 untuk pemadaman di Desa Lubuk Kembang Bunga, Pelalawan, atau di lokasi TNTN. Dipicu perambahanDi Provinsi Jambi, perambahan lahan oleh kelompok pendatang dengan cara membakar memicu pertumbuhan api di kawasan hutan Kabupaten Tebo. Heli Bell 214B mulai dikerahkan untuk menyiram api dari udara. Kepala BPBD Provinsi Jambi Hamdan mengatakan, upaya pemadaman melalui udara dilaksanakan sejak Senin siang. "Hingga sore, sudah dilakukan tujuh water bombing (bom air)," katanya. Heli itu berkapasitas 2.500 liter.Satu heli lagi tiba di Jambi pada Senin sore dan akan dioperasikan mulai Selasa ini. Kepala Seksi Pencegahan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi Ruspen mengatakan, perambahan itu berlangsung dalam areal konsesi hutan tanaman industri karet di Tebo. Pembukaan lahan yang dilakukan dengan membakar telah memicu pertumbuhan titik api. Ruspen menambahkan, status Siaga Darurat Bencana Asap Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi diperpanjang hingga 31 Oktober 2017. (SAH/ITA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000