MEULABOH, KOMPAS — Status siaga asap yang dikeluarkan oleh Bupati Aceh Barat berlanjut hingga kebakaran lahan benar-benar bisa dipadamkan. Sebuah helikopter bom air milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana dikerahkan untuk memadamkan api.
Bupati Aceh Barat Teuku Alaidinsyah dihubungi dari Banda Aceh, Rabu (26/7), mengatakan, status siaga asap berlangsung hingga api bisa dipadamkan. Namun, jika kondisinya semakin parah ada kemungkinan status dinaikkan menjadi darurat.
”Kondisinya belum berubah. Saat ini asap tebal masih menyelimuti permukinan dan jalan nasional,” kata Alaidinsyah.
Kebakaran lahan gambut terjadi di enam kecamatan, yakni Meureubo, Sama Tiga, Johan Pahlawan, Arongan Lambalek, Woyla, dan Kaway XVI. Total luas lahan yang terbakar mencapai 69 hektar.
Alaidinsyah menambahkan, sebuah helikopter bom air mendarat di Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya, pada Selasa petang. Heli tersebut akan memulai pemadaman pada Rabu.
Kebakaran lahan gambut yang sudah berlangsung selama satu pekan lebih itu telah berakibat buruk kepada warga. Dilaporkan 23 warga mengalami gangguan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena terkena asap. Warga yang menderita ISPA dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien, Meulaboh.
Sukarelawan membagikan masker kepada pengguna jalan untuk menghindari gangguan pernapasan. Aktivitas belajar-mengajar juga berlangsung dalam kabut asap. Pelajar menggunakan masker saat berada di kelas.