logo Kompas.id
NusantaraBP Batam Cari Mitra Strategis
Iklan

BP Batam Cari Mitra Strategis

Oleh
· 3 menit baca

BATAM, KOMPAS — Badan Pengusahaan Batam mencari mitra strategis untuk mengembangkan dan mengelola pelabuhan dan bandara di Batam, Kepulauan Riau. Kemitraan itu dilakukan, kata Deputi III Badan Pengusahaan Batam RC Eko Santoso Budianto, karena butuh dana besar untuk pengembangan bandara dan pelabuhan. Untuk Bandara Hang Nadim, BP Batam memperkirakan butuh dana 448 juta dollar AS. "Hang Nadim tidak hanya menjadi bandara dengan terminal," kata Eko, Kamis (27/7), di Batam.Bandara yang akan dikembangkan adalah Hang Nadim dan pelabuhannya, Batu Ampar, yang keduanya merupakan aset BP Batam. Bandara Hang Nadim adalah satu-satunya bandara milik negara yang tidak dikelola Kementerian Perhubungan atau Angkasa Pura. BP Batam berencana mengembangkan Bandara Hang Nadim menjadi areal terpadu. Selain dua terminal penumpang dan satu terminal kargo, kawasan bandara juga direncanakan dilengkapi hotel, ruang pertemuan, hingga apartemen. Bandara itu juga dirancang dilengkapi kawasan berikat.Untuk mewujudkan rencana itu, BP Batam tidak mempunyai dana internal. Dana itu setara anggaran BP Batam untuk 6,4 tahun. Selama beberapa tahun terakhir, anggaran tahunan BP Batam rata-rata Rp 900 miliar.Karena itu, BP Batam mencari mitra strategis. Saat ini sudah ada pengelola Incheon Airport Korea Selatan, GMR Airport, GVK, Vinci, Mitsui Jepang, dan PT Angkasa Pura II yang menyatakan minat menjadi mitra strategis BP Batam untuk mengembangkan Hang Nadim. "Kami akan membuat lelang terbuka untuk menentukan mitra strategis," kata Eko.Direktur Promosi Investasi BP Batam Purnomo Andi Antono mengatakan, BP Batam pernah mempromosikan rencana pengembangan Hang Nadim ke Jepang. Dari promosi itulah Mitsui menunjukkan minat terlibat. Akan tetapi, BP Batam tidak bisa langsung menyetujui untuk bermitra dengan Mitsui. Sebab, mitra strategis harus diputuskan lewat lelang. Apalagi, peminat untuk posisi itu juga datang dari negara lain.Hang Nadim perlu dikembangkan karena daya tampungnya sudah melebihi realisasi jumlah penumpang yang dilayani. Bandara itu hanya punya satu terminal dengan kapasitas 5 juta orang per tahun. Padahal, beberapa tahun terakhir penumpang yang dilayani Hang Nadim sudah 6 juta orang per tahun. Tahun ini mungkin diperkirakan mencapai 6,7 juta orang.Karena itu, perlu penambahan terminal untuk melayani penumpang lebih baik. Apalagi, kawasan Hang Nadim masih mempunyai lahan memadai untuk membangun lebih dari satu terminal. Kawasan itu punya total 1.700 hektar dan baru terpakai tidak sampai 800 hektar. Bahkan, pemakaian sudah termasuk bengkel pesawat yang dioperasikan Lion Group. Pengembangan ke depan tidak hanya untuk membangun terminal penumpang tambahan. Ada fasilitas-fasilitas lain dan semua butuh anggaran besar. Salah satu calon mitra itu, Mitsui, tidak hanya berminat pada Hang Nadim, tetapi juga pada Pelabuhan Batu Ampar. (RAZ)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000