Keuskupan Purwokerto Siap Terima 50 Orang Muda Jepang dan Thailand
Oleh
Megandika Wicaksono
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Keuskupan Purwokerto akan menerima 50 orang muda Katolik dari Jepang dan Thailand pada 30 Juli hingga 2 Agustus dalam kegiatan Asian Youth Day. Kegiatan tersebut bertajuk ”Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multicultural Asia” atau ”Orang Muda Katolik Asia Bergembira! Menghidupi Injil di Asia yang Multikultural”.
Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Purwokerto Pastor Frans Kristiadi, Pr menyampaikan, sebanyak 27 orang muda dari Jepang dan 23 orang muda dari Thailand akan diajak mengenali lingkungan, budaya lokal terutama kejawen di Gunung Srandil-Cilacap, serta berjumpa dengan para santri di Pondok Pesantren An-Najah, Purwokerto.
”Harapannya, dengan perjumpaan ini, ada kesadaran baru: saya tinggal di Asia yang multikultur, maka saya harus berani pula keluar dari ’tembok’ saya untuk berjumpa dengan mereka, membangun Asia jadi lebih indah dengan harmoni dan kedamaian,” tutur Kristiadi, Jumat (28/7), di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Kristiadi mengatakan, orang muda dengan rentang usia 17-35 tahun itu juga akan diajak berkunjung ke Sekolah Luar Biasa Dena Upakara di Wonosobo serta melihat budidaya dan pengolahan singkong. Dalam dinamika kegiatan, mereka akan didampingi orang muda Katolik dari Keuskupan Purwokerto.
”Orang muda Katolik Keuskupan Purwokerto telah dibekali dengan pengetahuan tentang sejarah Keuskupan Purwokerto, pengenalan tentang Gereja, pengenalan tentang keragaman budaya, dialek, dan agama,” papar Kristiadi.
Lewat perjumpaan ini, diharapkan ada kesadaran baru: saya tinggal di Asia yang multikultur, maka saya harus berani pula keluar dari ’tembok’ saya untuk berjumpa dengan mereka, membangun Asia jadi lebih indah dengan harmoni dan kedamaian.
Koordinator Day in the Diocese Keuskupan Purwokerto Flora Novika menambahkan, selama di Purwokerto, orang muda Katolik Jepang dan Thailand itu akan tinggal di rumah keluarga-keluarga Katolik di Gereja Paroki Santo Yosep Purwokerto dan Gereja Katedral Kristus Raja. ”Mereka akan menginap di 50 keluarga, berbaur juga dengan 54 orang muda Katolik asal Keuskupan Purwokerto,” katanya.
Asian Youth Day (AYD) adalah perjumpaan orang muda Katolik se-Asia. Acara ini digelar setiap tiga tahun dan dihadiri seribu hingga tiga ribu orang muda Katolik yang berasal dari sejumlah negara di Asia. AYD digagas oleh pembina orang muda Katolik se-Asia dan disetujui oleh Federasi Konferensi Uskup-uskup se-Asia, di bawah Kantor Komisi Keluarga dan Komisi Kerasulan Awam Bagian Kepemudaan. AYD terdiri atas tiga acara besar, yaitu Day in the Diocese, Days in AYD’s Venue, dan Asian Youth Ministers Meeting.
AYD di Indonesia dipusatkan di Yogyakarta dan Keuskupan Agung Semarang sebagai tuan rumah. Selain Keuskupan Purwokerto, ada 10 keuskupan lain yang menjadi tempat live-in bagi orang muda Katolik dari 17 negara se-Asia. Misalnya, Keuskupan Palembang akan menerima orang muda Katolik dari India dan Malaysia, Keuskupan Agung Makassar menerima delegasi dari Korea Selatan dan Brunei, Keuskupan Denpasar menerima delegasi dari Kamboja dan Malaysia, dan Keuskupan Agung Jakarta menerima delegasi dari Taiwan dan Filipina.