logo Kompas.id
NusantaraSuami-Istri Ditemukan Tewas di...
Iklan

Suami-Istri Ditemukan Tewas di Rumah

Oleh
· 3 menit baca

SLEMAN, KOMPAS — Suami-istri Daniel Priyana (47) dan Dwi Septi (44) ditemukan dalam kondisi tewas di rumah di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (28/7) siang. Daniel ditemukan dalam kondisi tergantung di dalam rumah, sedangkan Dwi ditemukan di dalam mobil yang diparkir di rumah itu.Rumah tempat kejadian adalah milik Riswanto (40), adik Dwi Septi, yang berlokasi di Dusun Kaliabu, Banyuraden. "Dua jenazah itu ditemukan sekitar pukul 13.30 oleh anak pemilik rumah," kata Kepala Dusun Kaliabu Parjuli (49) saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat sore. Parjuli menjelaskan, berdasarkan keterangan sejumlah warga, Daniel datang ke rumah itu dengan mengendarai mobil pada Jumat sekitar pukul 13.00. Saat itu rumah dalam kondisi kosong. Daniel kemudian minta kunci rumah kepada seorang kerabatnya yang tinggal di dekat rumah, lalu masuk. Sekitar setengah jam kemudian, salah seorang anak Riswanto datang ke rumah dan menemukan Daniel dalam kondisi tergantung di dapur. "Berdasarkan keterangan warga yang sempat bertemu Daniel, dia bilang mau istirahat di rumah itu karena habis muntah-muntah," kata Parjuli. Setelah penemuan jenazah Daniel, warga menemukan jenazah Dwi Septi di dalam mobil. Dwi ditemukan dalam kondisi telentang di jok tengah mobil jenis MPV (multi purpose vehicle) berwarna putih itu. Daniel dan Dwi diketahui tidak tinggal di Dusun Kaliabu, tetapi di wilayah Dongkelan, Yogyakarta. Pasangan itu memiliki dua anak. Kepala Kepolisian Sektor Gamping Komisaris Herwinedi mengatakan, sesudah mendapat laporan dari warga, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara. Polisi juga meminta bantuan dari tim dokter dari puskesmas setempat untuk memeriksa kondisi dua jenazah. Dari hasil pemeriksaan tim dokter, Daniel diduga meninggal akibat gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Herwinedi menambahkan, pemeriksaan tim dokter terhadap jenazah Dwi Septi menunjukkan tanda seperti bekas jeratan di lehernya. Di dalam mobil itu juga ditemukan anting-anting milik Dwi. Meskipun begitu, kepolisian belum berani menyimpulkan penyebab kematian Dwi sehingga belum dapat dipastikan apakah dia meninggal karena dibunuh atau sebab lain. "Kami belum berani menyimpulkan," kata Herwinedi.. Surat Polisi juga belum berani membuat kesimpulan tentang alasan Daniel bunuh diri. Herwinedi mengatakan, polisi menemukan dua surat tulisan tangan di tempat kejadian perkara yang diduga dibuat Daniel. Surat pertama ditemukan di dalam rumah, sementara satu surat lain ditemukan di dalam mobil. Salah satu pesan dalam surat itu meminta keluarga tidak perlu memanggil polisi terkait kejadian tersebut. "Tim dokter sudah menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap keluarga. Pihak keluarga meminta tidak dilakukan otopsi terhadap kedua jenazah. Mungkin ini karena ada permintaan di surat yang ditemukan di sana," kata Herwinedi. Menurut Herwinedi, pihak keluarga juga menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. Meskipun begitu, polisi tetap akan menyelidiki kasus tersebut untuk menemukan apakah ada unsur pidana atau tidak. (HRS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000