Diluncurkan, Festival Pasa Harau di Kabupaten Limapuluh Kota
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·2 menit baca
LIMAPULUH KOTA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, meluncurkan Pasa Harau Art and Culture Festival pada Kamis (3/8). Ajang kebudayaan dan seni Minangkabau yang akan digelar pada 25-27 Agustus 2017 ini merupakan upaya pemerintah setempat mendorong Lembah Harau sebagai tujuan wisata dunia.
Anggota Dewan Pasa Harau selaku penyelenggara, Muhammad Bayu Veski, saat dihubungi dari Padang, Kamis siang, mengatakan, Pasa Harau yang diselenggarakan untuk pertama kali pada 2016 ini merupakan salah satu ajang penting wisata dan budaya Indonesia. Festival tersebut ditargetkan dihadiri 3.000 orang.
”Secara nasional, Pasa Harau 2017 sudah diluncurkan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada ajang Festival Indonesia Festival pada Januari lalu. Festival itu diikuti 31 penyelenggara festival kebudayaan dan seni di Tanah Air. Selain Pasa Harau, ada juga festival lain, seperti Solo International Performing Arts, Dieng Festival, Lima Gunung Festival, Borobudur Writer, dan Art Jogja,” tutur Bayu.
Ia menambahkan, selama tiga hari, berbagai kegiatan budaya dan seni serta kegiatan lain akan ditampilkan, seperti panjek karambia atau memanjat pohon kelapa, pacu itik, pacu jawi (sapi), silat tradisional, panjat tebing, dan layang-layang. Selain itu, akan ada ritual budaya serta penampilan musisi Tanah Air.
”Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Pasa Harau 2017 juga akan berlangsung ritual minum kopi kawa daun oleh 1.001 orang. Diharapkan ini bisa memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia,” ujar Bayu.
Ia mengatakan, pihaknya optimistis jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara bisa mencapai 3.000 orang. Jumlah ini naik dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya berkisar 1.500-an orang. ”Karena itu, kami terus gencar melakukan promosi. Promosi dilakukan melalui biro perjalanan yang sudah menjalin kerja sama dengan kami serta pada festival-festival yang diselenggarakan di sejumlah daerah di Tanah Air,” lanjut Bayu.
Ia menyebutkan, untuk mengantisipasi keterbatasan penginapan di lokasi acara, yakni Lembah Harau (sekitar 142 kilometer utara Kota Padang), akan digunakan rumah penduduk setempat sebagai homestay. Hingga saat ini, sudah ada 120 rumah yang bersedia ambil bagian.
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, yang hadir saat peluncuran Pasa Harau, optimistis ajang tersebut sukses. Karena itu, sejak awal dia sudah meminta jajarannya untuk memastikan koordinasi mulai dari persiapan hingga pelaksanaan benar-benar berjalan maksimal.
Menurut Irfendi, Pasa Harau merupakan ajang penting sebagai pintu masuk bagi Limapuluh Kota untuk mewujudkan program ”Harau Manuju Dunia” yang dicanangkan pada 2016. Program tersebut difokuskan pada upaya mendorong Lembah Harau sebagai obyek wisata dunia.