JAYAPURA, KOMPAS — Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar meminta maaf kepada keluarga korban dalam bentrok antara aparat kepolisian dan warga di Kampung Boumau, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua, Selasa (1/8).
Dalam insiden tersebut, delapan warga mengalami luka tembakan dan satu warga meninggal dunia atas nama Yulianus Pigai (28).
Boy menyampaikan permintaan maaf itu di hadapan awak media seusai kegiatan gelar pasukan gabungan TNI/Polri untuk pemungutan suara ulang Kabupaten Jayapura di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (4/8).
Boy mengatakan, pihaknya bersama Komnas HAM perwakilan Papua telah membentuk tim pencari fakta agar dapat menyelidiki insiden bentrokan tersebut.
”Tim dari Bidang Profesi dan Pengaman Polda Papua akan menginvestigasi masalah ini secara profesional dan transparan,” kata Boy.
Ia pun mengakui, aparat menggunakan peluru karet dan tajam saat bentrok dengan warga di lokasi penginapan pekerja perusahaan PT Putra Dewa Paniai.
”Tentunya bentrok antara anggota kami dan warga karena ada pemicunya. Kami akan menyelidiki apakah penggunaan peluru tajam sudah sesuai prosedur,” tutur Boy.
Harus diperiksa
Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Poengky Indarti, mengatakan, seluruh aparat yang terlibat dalam bentrokan dengan warga di Kampung Boumau harus diperiksa.
”Kami berharap pemeriksaan aparat bertugas saat bentrok dengan warga dapat mengungkap apakah prosedur pengamanan dan penggunaan senjata sesuai Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas Polri,” kata Poengky.
Konflik ini bermula ketika sekelompok warga Boumau menyerang dan merusak permukiman pekerja PT Putra Dewa Paniai. Mereka jengkel karena perusahaan tidak meminjamkan mobil untuk mengantar salah seorang warga yang sakit ke rumah sakit. Warga itu pun meninggal.
Pihak perusahaan kemudian meminta bantuan aparat kepolisian. Sebanyak 17 personel aparat kepolisian menggunakan upaya persuasif untuk menghentikan aksi massa, tetapi upaya itu gagal. Aparat terpaksa mengeluarkan tembakan karena adanya serangan dari warga yang menggunakan batu dan panah.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.