logo Kompas.id
NusantaraPengedar Diciduk di Samarinda ...
Iklan

Pengedar Diciduk di Samarinda dan Berau

Oleh
· 3 menit baca

SAMARINDA, KOMPASDua pengedar diringkus di dua lokasi terpisah, yakni Kota Samarinda dan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dengan sitaan 130,17 gram sabu. Polisi kini menelusuri jaringan mereka.Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda Komisaris Besar Reza Arief Dewanto, Kamis (10/8), mengatakan, satu pengedar, yakni FA (42), diringkus di Jalan Nahkoda, Samarinda, Selasa (8/8) malam. FA disergap jajaran Satuan Reserse Narkoba Polresta Samarinda. Setelah digeledah ditemukan dua bungkus plastik berwarna hitam di sepeda motor FA berisi sabu seberat 100,17 gram. Reza mengatakan, sabu didapat FA dari orang yang tak dikenal. Ia tidak bertemu langsung orang itu, tetapi hanya memesan via telepon. Melihat sabu yang dibawa, FA diyakini sebagai pengedar kelas menengah."Selain itu, kami yakin FA termasuk pemain lama di Samarinda. Kalau pengedar baru, tidak mungkin membawa sabu 100-an gram. Kami menelusuri jaringan FA, khususnya di Samarinda," kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Samarinda, Komisaris Markus Sunyoto. Jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Berau juga meringkus SP (45), pengedar sabu, di rumahnya di Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur, Berau. Polisi menemukan 34 paket sabu dengan berat keseluruhan sekitar 30 gram. Paket-paket sabu ini sudah siap edar. SP diringkus setelah polisi mendapat informasi, sering dilakukan transaksi narkoba di rumah SP. Kepala Bidang Hubungan masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Komisaris Besar Ade Yaya Suryana menyebutkan, peran aktif masyarakat dinanti. Penangkapan pengedar jangan hanya dilihat dari jumlah sitaan sabu. Ade menyebutkan, yang penting adalah semakin banyak menangkap pengedar kelas atas.Menurut Ade, pengedar kelas menengah lebih sulit ditangkap daripada pengedar skala kecil. Menangkap pengedar kelas atas juga lebih sulit ketimbang meringkus pengedar kelas menengah. Menangkap yang besar berarti memutus lebih banyak jaringannya.Sementara itu, di Kabupaten Bengkalis, Riau, seorang pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kabupaten, RS (38), ditangkap aparat Polres Bengkalis, Rabu (9/8) petang. Laki-laki berperawakan kurus dan berambut cepak itu ditangkap di rumahnya di Jalan Wonosari, Bengkalis, sedang dalam kondisi teler akibat mengonsumsi sabu. "Di rumah tersangka kami menyita dua paket sabu, satu kaca pirex, dan seperangkat alat pengisap sabu. Dari pengakuan tersangka, dia memperoleh sabu dari seseorang bernama AL," ujar Kepala Polres Bengkalis Ajun Komisaris Besar Abas Basuni. AL melarikan diriSinergi diperlukanDi Surabaya, Kepala Badan Narkotika Nasional Jawa Timur Brigadir Jenderal (Pol) Fatkhur Rahman, Kamis, mengatakan, tak hanya menyasar orang dewasa, bandar narkoba juga gencar menyebarkan narkoba ke kalangan mahasiswa. Karena itu, seluruh elemen di perguruan tinggi dan BNN harus bergandengan tangan mencegah peredaran narkoba di kampus.Berdasarkan catatan BNN, angka prevalensi penyalah guna narkoba untuk kalangan pelajar atau mahasiswa di Indonesia mencapai 1,9 persen. Artinya, 2 dari 100 pelajar dan mahasiswa di Indonesia memakai narkoba.Di Semarang, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Jawa Tengah, Susanto, mengatakan, dari 48 jenis narkoba baru yang masuk ke Indonesia belum ditemukan di Jateng. Kepedulian dan kepekaan diperlukan untuk mengantisipasi peredaran. (PRA/SAH/ADY/DIT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000