MALANG, KOMPAS — Tiga anggota Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya berencana mengibarkan bendera Merah Putih di Puncak Elbrus (5.642 mdpl) pada peringatan Hari Kemerdekaan Ke-72 RI. Puncak Elbrus merupakan puncak tertinggi di Eropa dan menjadi salah satu dari tujuh puncak tertinggi dunia.
Tiga pendaki yang terpilih adalah Gede Krisna Adiwiradarma, Ahmad Sholahuddin Yazid, dan Endah Purwaningtyas Hadipranoto. Pendakian yang dilakukan dalam Tim BRI-Brawijaya Elbrus Expedition 2017 tersebut akan dimulai dari Treskol, Rusia.
Arsip Impala UB
Tim Impala UB Malang dalam pendakian mengibarkan merah putih di Puncak Elbrus. Tim pendaki berjalan di padang savana Taman Nasional Preielbruse dengan ketinggian 2.500 mdpl.
”Kami berangkat dari Jakarta tanggal 9 Agustus menuju Moskwa sebelum melanjutkan perjalanan menuju tempat pendakian di Pegunungan Kaukasus,” ujar Gede dalam siaran persnya yang diterima Kompas, Minggu (13/8).
Tim akan mengambil jalur Garabashi (Barrel Hut) menuju Puncak Elbrus yang ditargetkan dapat dicapai jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2017.
Kami menargetkan bendera Merah Putih bisa berkibar di puncak Eropa sebagai hadiah Kemerdekaan Indonesia dan untuk membuktikan pemuda Indonesia masih mampu berprestasi di tingkat dunia,” kata Gede.
Ketua Ikatan Alumni (IKA) UB Samsul Ma\'arif, dalam sambutannya saat pelepasan tim sangat mendukung kegiatan ini, mengatakan, ”Saya berharap dalam kegiatan pendakian tim bisa membawa semangat sebagai pencinta alam untuk turut menjaga bumi.
Arsip Impala UB
Suasana kota Treskol di kaki pegunungan Kaukasus yang menjadi titik awal pendakian menuju puncak Elbrus.
Sementara itu, Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia yang mewakili sponsor, mengingatkan agar tim berhati-hati dan mengutamakan keselamatan. BRI mendukung kegiatan pendakian tim Indonesia karena adanya kesamaan semangat pantang menyerah. Semangat tersebut diwujudkan untuk mencapai prestasi yang belum tentu bisa dicapai orang lain.
”Dalam kegiatan ini saya menitipkan agar tim bisa menjaga reputasi, baik reputasi tim yang mewakili organisasi pencinta alam, reputasi sponsor, maupun reputasi bangsa Indonesia agar tetap dikenal sebagai bangsa yang tangguh dan berprestasi dunia,” kata Hari.
