Kontribusi Kaum Muda Dibutuhkan untuk Penyelamatan Gajah
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) yang terus berkurang akibat degradasi hutan dan perburuan liar membutuhkan kontribusi dari masyarakat, khususnya kaum muda demi penyelamatan satwa yang dilindungi itu. Kaum muda diharapkan terlibat dengan berkampanye melalui media sosial. Mereka juga diharapkan aktif melaporkan dugaan perdagangan satwa dilindungi. Gerakan itu dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.
Manajer Program WWF Indonesia Wilayah Sumatera Bagian Selatan Yob Carles dalam Peringatan Hari Gajah Se-dunia yang jatuh pada tanggal 12 Agustus, dan diperingati di Bandar Lampung Minggu (13/8/2017) mengatakan, kondisi populasi gajah menyusut tajam. Saat ini, populasi gajah sumatera diperkirakan hanya sekitar 1.440 ekor. Padahal tahun 2010, masih ada 1.800 ekor gajah.
“Hasil penelitian yang dilakukan WWF, kami hanya menemukan sekitar 120 sampel kotoran gajah di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jumlah itu menurun drastis dibandingkan tahun 2010. Saat itu, kami menemukan 600 sampel kotoran gajah,” kata Job.
Dia mengatakan, perburuan liar dan konflik gajah dengan manusia menjadi faktor utama yang memicu penurunan populasi gajah. Selama dua tahun terakhir, tercatat ada delapan ekor gajah mati akibat perburuan liar dan konflik dengan manusia.
“Kami berharap, masalah ini menjadi perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Pasalnya, berkurangnya populasi gajah menjadi indikator rusaknya ekosistem,” katanya.
Dalam kegiatan itu, masyarakat diajak untuk menandatangi petisi penyematan gajah. Tren penggunaan gading gajah sebagai furnitur ruangan atau alat hisap rokok yang dulunya dianggap berkelas harus dihilangkan. Hal itu justru harus dikritisi karena memicu musnahnya populasi gajah.
Ria Ferawati, warga Bandar Lampung yang turut memberikan petisi penyelamatan gajah sumatera mengatakan, dia prihatin dengan semakin berkurangnya populasi gajah yang menjadi ikon provinsi Lampung. Dia berharap pemerintah lebih tegas kepada para pemburu hewan mamalia itu.