logo Kompas.id
NusantaraPetani Keluhkan Anjloknya...
Iklan

Petani Keluhkan Anjloknya Harga Cabai

Oleh
· 3 menit baca

MALANG, KOMPAS — Sebagian petani di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengeluh akibat harga cabai anjlok. Saat ini harga satu kilogram cabai rawit di tingkat petani hanya Rp 8.000 dan cabai merah besar Rp 6.000. Harga cabai yang rendah sudah terjadi sekitar satu bulan terakhir. Deni Kasianto (39), petani di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Senin (14/8), mengatakan tidak tahu pasti penyebab anjloknya harga cabai rawit yang dinilai paling rendah selama 2017. Berdasarkan informasi yang diterima Deni, saat ini beberapa daerah di Jatim sedang panen cabai, seperti Banyuwangi, Jember, Kediri, dan Ngawi. Akibatnya, pasokan di pasar berlebih. Saat ini harga satu kilogram cabai rawit di pasar tradisional di Pare (Kediri) dan Malang Rp 10.000- Rp 11.000, sedangkan cabai merah besar Rp 8.000-Rp 9.000. "Satu bulan lalu harga cabai rawit di petani masih Rp 26.000 per kilogram. Setelah itu turun menjadi Rp 22.000 per kilogram, lalu turun terus hingga terakhir Rp 8.000 per kilogram," ujarnya. Deni memiliki lahan seluas 1.500 meter persegi, dengan jumlah tanaman cabai sebanyak 3.000 batang.Deni terakhir menjual cabai pada hari Minggu (13/8) sebanyak 50 kilogram milik beberapa petani. Tengkulak menawar Rp 8.000, tetapi akhirnya tengkulak berani membeli Rp 9.000 per kilogram. "Dari 50 kilogram cabai, hasil penjualan total hanya Rp 450.000. Punya saya sendiri Rp 200.000, sisanya Rp 250.000 punya petani lain," katanya. Deni mengaku rugi karena untuk biaya petik saja Rp 60.000 untuk dua buruh. Belum lagi biaya pemeliharaan dan lainnya. Akibat harga yang rendah, Deni dan petani lain terpaksa menjual cabai dengan cara gabungan bersama petani lain. Pedagang tidak mau datang kalau hanya menjual cabai milik sendiri yang volumenya sedikit. Harga cabai yang rendah dibenarkan Sekretaris Asosiasi Agrobis Cabai Indonesia Malang Wahyudi Norcahaya. Menurut dia, kondisi harga yang ada saat ini tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan petani. Titik impas harga cabai di Malang ialah Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram. "Kalau masih di bawah Rp 16.000, tentu petani rugi, apalagi mereka menghadapi musim yang tidak menentu. Ini membutuhkan biaya pemeliharaan tersendiri. Tidak heran ada sebagian petani yang membiarkan begitu saja tanamannya tanpa disemprot karena biaya tidak cukup dengan pendapatan," katanya.Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Nasri Abdul W mengatakan, turunnya harga terjadi akibat banyak daerah sedang panen cabai. Cabai dari petani mulai masuk pasar sehingga menekan harga. Menurut Nasri, Juli-Agustus adalah masa panen raya cabai di daerahnya. Sejak Januari hingga minggu pertama Mei, panen cabai di Kabupaten Malang seluas 670 hektar dengan produksi 385 ton. Dalam setahun luas tanaman cabai di daerahnya sekitar 3.000 hektar, tersebar di Ngantang, Karangploso, dan Dau. (WER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000