Tidak Terawat, Situs Semedi Pemanajar di Gunungsari, Pati
Oleh
WINARTO HERUSANSONO
·2 menit baca
PATI, KOMPAS - Situs Pemanajar, yakni rumah paseban untuk semedi di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah kini dalam kondisi kurang terawat. Kondisi rumah semedi, yang diperkirakan dibangun pada masa Majapahit kondisinya masih bagus. Namun, lingkungan sekitarnya ditumbuhi rerumputan sehingga terlihat rimbun penuh semak belukar.
Tokoh masyarakat Dusun Pangonan, yang juga juru kunci Situs Pemanajar, Kardjani, Selasa (15/8/2017) mengatakan, situs itu sudah pernah bersih dan tertata rapi setahun silam saat ada kunjungan tamu dari komunitas penghayat keyakinan dari banyak kota dari luar Pati. Namun kini tidak terawat lagi.
"Lokasi situs itu hanya 25 menit dari dusun terdekat, hanya saja jalan ke situs itu berupa jalan setapak. Jalan itu pun naik turun tebing dan lereng di Pegunungan Muria. Lokadi ditengah kebun kopi dan coklat milik warga, " ujar Karjani.
Petilasan situs itu ditemukan warga sekitar tahun 1980 saat membuka lahan untuk kebun kopi. Situs itu berupa tanah datar, dengan pondasi batu bata kuno bertumpuk. Luas tapak dasar bangunan sekitar 150 meter persegi yang di tengahnya ada bangunan berupa candi kecil, dan memiliki ruang atau rongga untuk semedi maupun meletakkan sesaji guna ritual pesujudan.
Karjani mengatakan, di sekeliling situs penuh pecahan guci, gerabah, dan peralatan rumah tangga di masa Majapahit. Batu bata pun ukurannya besar yakni tiga kali lipat ukurannya dari batu bata sekarang ini. Rumah semedi yang berdiri saat ini merupakan hasil perbaikan mengacu rekonstruksi bangunan awalnya. Atap dibuat dari ijuk untuk melindungi ruang semedi.
Menyadari sulitnya medan menuju lokasi, tidak semua warga pernah datang ke lokasi situs. Dari pihak aparat desa, pernah diwacanakan untuk menjadikan situs sebagai sarana wisata. Namun, karena lokasinya dijangkau, maka rencana itu akhirnya tidak berlanjut.
Pejabat sementara Kepala Desa Gunungsari, Pati, Luki Pratugas Narimo mengatakan, situs Pemanajar itu tidak sendirian karena di desa ini terdapat pula paseban pertapaan Rakatarup, dan Gua Pangonan yang didalamnya terdapat sendang. Lokasi paseban hingga saat ini masih menjadi lokasi puncak Sedekah Bumi warga Gunungsari.
Sius Pamanajar juga masih menjadi lokasi tujuan favorit dari para penganut kepercayaan dari berbagai kota. Mengingat lokasi situs masih sakral, pihak desa belum berani membenahinya lagi. Hanya saja, jalan setapak yang bersebelahan dengan jurang itu secara bertahap sudah dibeton setapak untuk mempermudah mereka yang berniat mengunjungi situs tersebut.