logo Kompas.id
NusantaraKembangkan Wisata Memancing
Iklan

Kembangkan Wisata Memancing

Oleh
· 3 menit baca

SOFIFI, KOMPAS — Provinsi Maluku Utara mengembangkan obyek wisata minat khusus memancing. Hal itu untuk meningkatkan kontribusi sektor maritim terhadap produk domestik regional bruto yang selama ini hanya berkisar 4-5 persen.Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara (Malut) Buyung Radjiloen, Kamis (17/8), di Sofifi, mengatakan, hampir seluruh perairan di daerahnya potensial menjadi lokasi aktivitas memancing. Oleh karena merupakan alur migrasi ikan, di perairan itu banyak ditemukan ikan pelagis besar, seperti tuna, cakalang, dan tenggiri.Beberapa jenis ikan langka yang jadi incaran pemancing, di antaranya tuna gigi anjing (Gymnosarda unicolor) dan tuna sirip kuning (Thunnus albacares). "Pemancing dunia mengistilahkan Maluku Utara sebagai supermarket ikan," kata Buyung. Menurut Buyung, pemancing dunia menjadi target investor potensial. Mereka berasal dari sejumlah negara, antara lain Singapura, Filipina, Jepang, Amerika Serikat, dan Selandia Baru. Investasi akan diarahkan ke pengelolaan dan pemasaran sektor perikanan, seperti pabrik pengalengan ikan, pemasaran hasil ikan, dan pabrik es."Kontribusi sektor perikanan ditargetkan 10-20 persen terhadap produk domestik regional bruto, sedangkan saat ini baru 4-5 persen," kata Buyung.Data Dinas Kelautan dan Perikanan Malut menyebutkan, daerah itu memiliki luas lautan sekitar 100.731,83 kilometer persegi atau 69 persen dari luas wilayah. Namun, dari potensi ikan 517.000 ton per tahun, pemanfaatannya pada 2014 baru 29,31 persen atau 151.000 ton.Buyung menyebutkan, saat ini baru tiga lokasi memancing dikelola pemerintah daerah, yakni Pulau Morotai, Kepulauan Widi, dan beberapa pulau di Kabupaten Halmahera Timur. Di Kepulauan Widi, misalnya, sedikitnya terdapat 60 lokasi pemancingan. Selain kekayaan alam, wisata memancing dipilih karena mayoritas peminat termasuk segmen menengah ke atas. Turnamen memancingTerkait dengan itu, turnamen memancing internasional digelar di Kepulauan Widi, Halmahera Selatan, 25-29 Oktober. Kegiatan bertajuk Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017 itu diikuti 300 pemancing profesional, antara lain dari Singapura, Australia, Thailand, dan Spanyol.Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba mengatakan, WIFT 2017 bertujuan sebagai sarana promosi daerah. Pemerintah mengalokasikan dana 20 persen khusus pengembangan wisata maritim. Misalnya, untuk membangun akses kapal cepat (speedboat) dari Gane Timur ke Widi supaya bisa ditempuh dalam 10 menit.Pilihan akses transportasi juga sedang digarap. Saat ini baru ada satu maskapai penerbangan berkapasitas 72 orang untuk melayani rute Ternate-Halmahera Selatan. Perjalanan laut dari Ternate ke Halmahera Selatan butuh waktu enam jam. "Pembangunan infrastruktur tidak bisa dilakukan daerah sendiri. Butuh intervensi pusat," kata Bahrain.Wakil Gubernur Maluku Utara Natsir Thaib mengungkapkan, daerahnya butuh bantuan pemerintah pusat dan swasta untuk pengembangan infrastruktur, termasuk di sektor maritim. Telebih lagi karena provinsi itu memiliki 805 pulau dengan hanya 82 pulau berpenghuni. Selama ini aksesibilitas dan kelistrikan antarpulau menjadi kendala utama pembangunan ekonomi.Joe Gesta, konsultan kreatif WIFT 2017, mengatakan, Presiden Joko Widodo direncanakan membuka turnamen di Pelabuhan Babang, Kecamatan Bacan, Halmahera Selatan, 25 Oktober. Pelabuhan Babang dipilih karena akan menjadi contoh pusat pelabuhan ekspor ikan Indonesia. Sementara itu, Ketua Generasi Pesona Indonesia Jawa Tengah Shafigh Pahlevi Lontoh, di Semarang, Kamis, mengatakan, pengemasan paket wisata di sejumlah potensi pariwisata daerahnya belum dilakukan secara optimal. Penuturan kisah di balik setiap potensi wisata kepada para pelancong diyakini dapat meninggalkan kesan mendalam yang akan membuat wisatawan kembali berkunjung. Pengemasan dengan paket wisata merupakan salah satu cara menjual potensi wisata. (KRN/DIT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000