logo Kompas.id
NusantaraTol Laut Ringankan Beban
Iklan

Tol Laut Ringankan Beban

Oleh
· 3 menit baca

BANYUWANGI, KOMPAS — Pemanfaatan Pelabuhan Probolinggo sebagai bagian dari tol laut meringankan beban Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya dan jalur pantura di Jawa Timur. Hal ini diharapkan bisa menekan biaya dan waktu tempuh pengiriman logistik.Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Delta Artha Bahari Nusantara Ahmad Umar saat dihubungi dari Banyuwangi, Senin (21/8). PT Delta Artha Bahari Nusantara adalah badan usaha milik daerah Pemerintah Jawa Timur, pemegang izin pemanfaatan Pelabuhan Probolinggo, yang merupakan milik negara."Pelabuhan Probolinggo membuat pengiriman logistik lebih efektif dan efisien. Barang dari dan menuju Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, Jember, dan daerah sekitar lain tak perlu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," ujarnya. Diyakini, keberadaan Pelabuhan Probolinggo bisa menekan kepadatan di Tanjung Perak hingga 30 persen. Biaya logistik dan waktu pengiriman bisa dihemat 50 persen. Sebagai contoh, waktu tempuh pengiriman barang dari Probolinggo ke Pasuruan 3 jam, sedangkan dari Tanjung Perak ke Pasuruan 6 jam.Hal itu juga berdampak pada infrastruktur jalan di Jawa Timur. Beban jalan yang dilalui truk-truk bermuatan berat akan berkurang. Sejak Desember 2016, PT Delta Artha Bahari Nusantara mengantongi izin sementara pengelolaan Pelabuhan Probolinggo. Minggu (20/8), BUMD Provinsi Jawa Timur itu resmi mengantongi izin tetap.Berbagai upaya pengembangan pelabuhan telah dilakukan, salah satunya pembangunan fasilitas dermaga. Dampaknya, jumlah kapal yang bersandar bertambah dan kapasitas kapal yang bersandar semakin besar. Desember 2016, tercatat 24 kapal bersandar dalam sebulan. Sampai Juli 2017, jumlah kapal yang sandar meningkat rata-rata 34 kapal per bulan.Kapasitas kapal juga meningkat, dari semula di bawah 10.000 gros ton menjadi maksimal 30.000 gros ton. Saat ini, bongkar muat masih didominasi logistik antarpulau di dalam negeri. Beberapa komoditas, antara lain pasir, batu bara, aneka jenis kayu, tanah liat, dan jagung. Pelabuhan Probolinggo juga melayani impor tepung tapioka dari Thailand mulai April. Sejauh ini sudah 10 kapal masuk dari Thailand. Bulan depan ribuan ton gula mentah impor akan masuk melalui Pelabuhan Probolinggo. Namun, Pelabuhan Probolinggo belum difungsikan untuk ekspor. Penyebabnya, menurut Ahmad, karena belum punya dermaga khusus kontainer.Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Toni Budiono, Pelabuhan Probolinggo merupakan salah satu pelabuhan milik negara yang dikerjasamakan pemanfaatannya dengan swasta, BUMN, atau BUMD. Selain Probolinggo, Pelabuhan Sintete di Kalimantan Barat dikerjasamakan dengan PT Pelindo II. Sejumlah pelabuhan lain akan dikerjasamakan dengan PT Pelindo III dan PT Pelindo IV.Sementara itu, lima bandar udara akan dikelola PT Angkasa Pura I dalam waktu dekat. Pengalihan pengelolaan itu untuk mempercepat pengembangan bandara, meningkatkan pelayanan transportasi udara, memperluas aksesibilitas masyarakat, dan menggeliatkan ekonomi regional.Direktur Utama PT Angkasa Pura I Danang S Baskoro mengatakan, lima bandara itu adalah Bandara Sentani di Jayapura, Bandara Juwata Tarakan di Kalimantan Utara, Bandara Mutiara Al-Jufri Palu di Sulawesi Tengah, Bandara Komodo Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Bandara Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk, Sulawesi Tengah. Persiapan pengalihan pengelolaan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura I.Belgia lirik Cirebon Kerajaan Belgia melirik peluang investasi di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. "Banyak potensi yang bisa dikembangkan di Pelabuhan Cirebon. Kami memiliki industri pelabuhan yang kuat dan terkenal di Eropa, bahkan dunia internasional," ujar Duta Besar Kerajaan Belgia Patrick Herman di Kota Cirebon, Senin. Kedatangan Herman diterima Asisten Daerah Bidang Administrasi Umum Kota Cirebon Vicky Sunarya.Herman mengatakan, letak Pelabuhan Cirebon strategis, di antara kekuatan ekonomi Jakarta dan Surabaya. Namun, pihaknya baru menjajaki peluang kerja sama. Belum ada kepastian nilai investasi. (GER/NIK/IKI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000