PADANG PARIAMAN, KOMPAS — Banjir yang melanda Korong Kasai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada hari Selasa (22/8 sudah surut. Meski telah surut, warga masih khawatir diterjang lagi oleh banjir susulan.
Pantauan Kompas Selasa siang, sisa-sisa banjir, seperti lumpur dan sampah masih ada. Sementara genangan air sudah tidak terlihat. Cuaca yang sedikit cerah dimanfaatkan warga untuk menjemur perabotan dan pakaian yang turut terendam banjir. Kondisi itu juga membuat warga setempat kembali beraktivitas seperti biasa. Warung-warung yang pada Senin sore ditutup juga sudah dibuka lagi.
”Sejak Senin sekitar pukul 21.00, banjir sudah berangsur surut. Namun, baru benar-benar kering hari Selasa pukul 06.00. Pagi sampai siang ini, kami mengeluarkan perabotan dan baju untuk dijemur,” kata Eni Sunarti (49), salah satu warga.
Warga lain, Elisesmiati (54), mengatakan, meski banjir sudah surut, mereka khawatir banjir terjadi lagi. Hal itu karena hujan dengan intensitas tinggi berpotensi kembali terjadi. ”Pemerintah harus segera menanggulangi persoalan saluran air sehingga banjir bisa diatasi. Sekarang, kalau hujan dua jam saja, air pasti meluap karena kapasitas saluran tidak sanggup menampung air kiriman dari perbukitan di sekeliling kampung kami,” kata Elisesmiati.
Seperti diberitakan, banjir melanda Korong Kasai pada Senin siang. Banjir terjadi akibat tingginya debit air kiriman dari perbukitan yang mengelilingi kawasan tersebut setelah hujan deras sejak Senin pagi. Saluran air di Korong Kasai tidak sanggup menampung debit air tersebut sehingga meluap.
Tercatat, ada sekitar 200 rumah yang dihuni 600 keluarga terendam. Banjir juga merendam fasilitas umum, termasuk dua gedung sekolah. Akibatnya, aktivitas belajar dan mengajar terpaksa dihentikan karena air menggenangi halaman dan ruang kelas.
Terkait persoalan saluran, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman Amiruddin mengatakan, pemerintah daerah saat ini tengah mengerjakannya.
Belajar-mengajar
Pada Selasa siang, genangan air juga sudah tidak terlihat sekolah-sekolah di kawasan tersebut, yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Batang Anai dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Batang Anai. Apalagi sejak pagi, siswa dan guru sudah bergotong royong mengeluarkan meja dan kuris, kemudian membersihkan sisa banjir.
Meski banjir sudah surut, kegiatan belajar-mengajar belum normal karena ruangan kelas belum kering. Di SMPN 4 Batang Anai, sekolah memulangkan siswa. ”Setelah gotong royong, sebenarnya guru siap mengajar kembali, tetapi anak-anak tidak siap. Jadi, daripada tidak optimal, kami tidak memaksakan siswa dan mengizinkan mereka pulang. Tetapi besok, kegiatan belajar-mengajar sudah kembali normal lagi,” kata Kepala SMPN 4 Batang Anai Nurlina.
Kondisi serupa juga terlihat di SMAN 2 Batang Anai. Kegiatan belajar mengajar memang tetap dilanjutkan setelah bersih-bersih kelas. Tetapi tidak semuanya belajar karena ruang kelas dan meja serta kursi yang dijemur belum kering.