BUMN Tetap Melakukan Pendampingan bagi Petani
MATARAM, KOMPAS — Sejumlah badan usaha milik negara bersinergi dan berkomitmen mengembalikan kejayaan produksi bawang putih di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Karena itu, BUMN bukan sekadar memberikan bantuan, melainkan juga melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada petani, mulai dari proses produksi hingga pemasaran."Petani harus dikawal dan didampingi untuk beberapa periode, lalu dilepas setelah bisa mandiri. Begitu pula dengan pemasarannya harus ada yang menampung, jangan sampai kita pintar mengolah tanah, tetapi tidak bisa jualan, percuma," kata Purnomo Sinar Hadi, Asisten Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi II Kementerian BUMN saat panen perdana bawang putih di demonstration plot (demplot) binaan PT Pupuk Kaltim di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, sekitar 97 km arah utara Mataram, Selasa (22/8).Menurut Dirut Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, demplot yang didukung PT Pupuk Kaltim seluas 2 hektar. Tanaman bawang putih mendapat perlakuan pupuk berimbang, pupuk kandang dan pupuk hayati. Dengan pendekatan teknologi produksi, bawang putih di lahan demplot meningkat signifikan.Hal senada diakui Ruspaeni, petani bawang di Desa Sembalun. Biasanya dia mendapat hasil panen 12-15 ton per ha. Jika diolah dengan baik, produksinya bisa menjadi 20 ton per ha. Namun, keberhasilan itu harus berjalan berkesimbungan. Karena itu, 10 BUMN dilibatkan dalam program mengembalikan kejayaan bawang putih.Terkait pendanaan, Purnomo berjanji melakukan inisiasi lembaga perbankan dan nonkeuangan sebagai alternatif pendanaan. Bank mengalokasikan dana sesuai kebutuhan petani untuk pembelian bibit dan pemupukan dan melibatkan Asuransi Jasa Indonesia selaku penjamin kredit dengan sistem dibayar setelah panen sekaligus bertanggung jawab jika gagal panen. Perum Bulog ditugaskan membeli dan menampung produk petani. (RUL)
