logo Kompas.id
NusantaraPopulasi Ayam Turun
Iklan

Populasi Ayam Turun

Oleh
· 2 menit baca

BLITAR, KOMPAS — Populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, turun. Penurunan populasi diperkirakan 1 juta-2 juta ekor atau 10-20 persen dari populasi pada awal 2017 sebanyak 15 juta ekor.Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofi Yasifun dan Wakil PPRN Sukarman mengemukakan penurunan populasi itu saat dihubungi secara terpisah di Blitar, Rabu (23/8).Rofi dan Sukarman mengatakan, penurunan populasi terjadi karena harga jual telur ayam yang rendah selama lebih dari lima bulan (Januari, Februari, April, dan Juli). Anjloknya jumlah ayam dialami peternak kecil atau peternak rakyat. Peternak kecil hanya mampu memelihara ayam dengan jumlah 1.000-20.000 ekor. Sebagai informasi, jumlah peternak di Blitar yang tergabung dalam PPRN mencapai lebih dari 4.200 orang. "Seharusnya ada perlindungan kepada peternak kecil agar usahanya bisa tetap eksis. Kalau peternak besar lebih efisien dari ongkos pakan dibandingkan dengan peternak kecil," kata Rofi. Menurut Rofi, para peternak kecil saat ini memilih menahan diri tidak mengisi kandang dengan ayam baru sampai mereka merasa yakin harga telur tidak akan anjlok lagi. Harga telur pernah hanya 13.000 per kilogram (kg) di tingkat peternak. Saat ini harga telur ayam di peternak Blitar sekitar Rp 16.000 per kg. Sebelumnya, 20 Juli lalu, harga telur mencapai titik tertinggi, yakni Rp 19.800-Rp 20.000 per kg. Menurut Sukarman, penurunan populasi cukup terasa pada saat bulan Ramadan dan Lebaran. Peternak yang tidak mampu membeli pakan terpaksa menjual ayamnya lebih dini. "Pendapatan dari telur tidak bisa untuk beli pakan," ucapnya. Saat ini, kata Sukarman, jumlah peternak yang menjual dini ayamnya sudah jauh berkurang seiring membaiknya harga. Peternak juga terbantu dengan harga pakan ayam berupa jagung yang kini turun menjadi Rp 4.100-Rp 4.200 per kg dari sebelumnya Rp 4.600 "Sekarang jagung di Kediri, Blitar, dan Tulungagung sudah panen sehingga harga turun," katanya. Turunnya populasi ayam di kandang diakui Widodo Setiohadi (59), peternak di Desa Pohgajih, Kecamatan Selorejo, Blitar. Saat ini Widodo hanya punya ayam sekitar 850 ekor dari sebelumnya 3.000 ekor. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Mashudi menyatakan, pihaknya belum menghitung berapa besar penurunan populasi ayam itu. Penurunan populasi umumnya terjadi di peternak kecil karena tidak kuat menanggung biaya produksi. Meskipun turun, menurut Mashudi pasokan telur dari Blitar ke daerah lain aman. (wer)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000