logo Kompas.id
NusantaraWisata Lokal Digenjot
Iklan

Wisata Lokal Digenjot

Oleh
· 3 menit baca

BANJARMASIN, KOMPAS — Sektor pariwisata diyakini bisa menjadi lokomotif untuk menggerakkan ekonomi lokal. Karena itu, sejumlah daerah terus menggelar acara sebagai ajang mempromosikan potensi ekonomi lokal, mengembangkan ekonomi kreatif, dan meningkatkan kesejahteraan warga.Sabtu (26/8), Pemerintah Kalimantan Selatan kembali menggelar Festival Budaya Pasar Terapung. Acara yang berlangsung hingga 30 Agustus tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan pariwisata daerah itu."Pasar terapung yang sudah menjadi ikon Kalimantan Selatan adalah obyek wisata unggulan daerah. Maka, ini perlu terus dilestarikan dan dipromosikan supaya dapat bersaing di tingkat regional, nasional, dan internasional," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Heriansyah, Jumat (25/8) malam. Pasar terapung telah menjadi destinasi wisata nasional dan warisan budaya tak benda Indonesia. Dalam Festival Budaya Pasar Terapung 2017, kekayaan budaya, kuliner, dan alam Kalsel ditampilkan. "Semua itu diharapkan dapat menarik wisatawan untuk datang," ujar Heriansyah.Kunjungan wisatawan Nusantara ke Kalsel tahun ini ditargetkan naik 20 persen dari kunjungan tahun lalu yang berjumlah 624.000 orang. Kunjungan wisatawan mancanegara juga ditargetkan naik 10 persen dari tahun lalu sekitar 64.000 orang.Menurut Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan, festival tahun ini lebih bagus dan meriah. Animo masyarakat juga tinggi. "Dari festival ini terlihat berbagai potensi dan kekayaan budaya di Kalsel yang bisa dijual ke tingkat nasional dan internasional. Maka, saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama anak muda yang akrab dengan media sosial, untuk mempromosikannya lewat media sosial," kata Rudy.Siriwimol Kongprajak, mahasiswi asal Thailand yang baru pertama kali ke Banjarmasin, terkesan dengan Festival Budaya Pasar Terapung. "Festival ini menarik dan mengagumkan. Saya juga mencoba makanannya, seperti lontong dan soto banjar. Semuanya enak," kata Bee, panggilan akrab mahasiswi ini. Di Lampung, warga setempat juga antusias menyaksikan pawai budaya dalam rangkaian Festival Krakatau XXVII, Sabtu (26/8). Festival Krakatau dimeriahkan beragam atraksi budaya. Warga dengan gembira menampilkan kesenian dan budaya khas masing-masing. Lampung Barat, misalnya, menampilkan budaya sekura. Ada pula permainan tradisional anak seperti gasing.Gubernur Lampung M Ridho Ficardo berharap Festival Krakatau jadi salah satu magnet pariwisata. "Lampung tidak boleh kalah dari provinsi lain. Lampung sangat kaya. Semua ada, laut, gunung, flora, dan fauna juga beragam," ungkapnya.Sejumlah destinasi wisata unggulan, antara lain Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Gunung Krakatau, Pulau Sebesi, wisata Kota Bandar Lampung, Pantai Tanjung Setia, dan Pantai Labuha Jukung. "Pariwisata mampu menggerakkan ekonomi kreatif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.Dalam Festival Krakatau 2017, wisatawan diajak ke kaki Gunung Anak Krakatau. "Warga Pulau Sebesi turut diberdayakan dengan penyewaan kapal dan penginapan. Warga juga menjadi penerima tamu saat wisatawan tiba di Pulau Sebesi. Termasuk menyuguhkan kesenian tradisional dan menemani para wisatawan mendaki GAK," kata Camat Rajabasa, Mandala Putra.Cindy Tania (21), peserta festival, menilai, pendakian membuatnya tertarik mengikuti kegiatan. "Gunung Krakatau punya sejarah letusan dahsyat dan tak semua orang bisa menjejakkan kaki di sini," ujarnya. (VIO/JUM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000