logo Kompas.id
NusantaraSungai Masih Identik dengan...
Iklan

Sungai Masih Identik dengan Tempat Buang Sampah

Oleh
· 2 menit baca

MALANG, KOMPAS — Kesadaran warga untuk menjaga kebersihan sungai masih rendah. Sungai identik dengan tempat pembuangan sampah. Karena itu, kampanye menjaga kebersihan sungai terus dilakukan. Salah satu kampanye dilakukan Brigade Evakuasi Popok (Kuapok) Ecoton, Selasa (29/8), pada dua sungai di Kota Batu dan Kota Malang, Jawa Timur. Mereka mengambil sampel sampah popok di Sungai Brantas, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, dan di Sungai Brantas di Jalan Muharto, Kota Malang. Dari dua lokasi itu, lebih dari 800 popok ditemukan mengotori sungai. Tim mengambil sampel ratusan popok lalu diserahkan ke badan atau dinas lingkungan hidup setempat. "Sekitar 80 persen sampah yang kami temukan di dua lokasi itu adalah popok. Popok sangat berbahaya karena tak bisa didaur ulang dan mengandung zat kimia yang berbahaya bagi ikan. Jika ikan yang terkontaminasi dimakan manusia, bisa berbahaya bagi manusia karena bisa memicu kanker," kata Aziz, Koordinator Brigade Kuapok Ecoton.Aziz berharap, dengan aksi komunitasnya ini, pemerintah tergerak mengurusi sampah di sungai. "Pemerintah harus terus menyosialisasikan larangan buang sampah di sungai dan memberikan sanksi bagi pelanggar. Pemberian sanksi sedikit banyak akan memberikan efek jera pada masyarakat untuk tak membuang sampah di sungai," ujarnya.Sumiati (43), warga di bantaran Sungai Brantas di Jalan Muharto, mengatakan sungai masih jadi tempat pembuangan sampah. "Bahkan, ada orang dari luar kampung sini datang untuk membuang limbah ternak. Baunya menyengat dan sangat mengganggu warga. Kalau kami tahu saat membuangnya, kami bisa mencegahnya. Namun, kalau kami tidak tahu, kami mendapat jatah menerima bau tak sedap," katanya.Dirut Perum Jasa Tirta (PJT) I Raymond Valiant Ruritan mengatakan, edukasi untuk menjaga kebersihan sungai terus dilakukan. Bahkan, sejak 20 tahun lalu, PJT I sudah membina siswa dan guru jadi pemantau air sungai. "Ada 148 sekolah menjadi bagian pemantauan air sungai baik di Sungai Brantas dan Benagwan Solo. Harapannya, melalui mereka akan mendorong warga peduli kebersihan sungai," kata. (DIA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000