logo Kompas.id
NusantaraDua Kecamatan Dilanda Banjir
Iklan

Dua Kecamatan Dilanda Banjir

Oleh
· 3 menit baca

PONTIANAK, KOMPAS — Kecamatan Jelai Hulu dan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dilanda banjir hingga setinggi 2,5 meter, Rabu (30/8). Tidak ada korban jiwa akibat bencana alam itu, tetapi empat rumah di Jelai Hulu hanyut terbawa arus banjir yang deras. Cornelius Vidi Vici (27), warga Kecamatan Jelai Hulu, Rabu, ketika dihubungi dari Pontianak, mengatakan, di daerahnya banjir terparah terjadi di Dusun Tanjung II, Desa Tenggerang, setinggi 2,5 meter. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Kiri setelah hujan lebat selama tiga hari terakhir. "Rumah yang hanyut tersebut berada di Dusun Tanjung II. Pemilik rumah sudah terlebih dulu mengungsi ke rumah keluarganya yang bermukim di daerah lebih tinggi sebelum banjir terjadi sehingga selamat. Mereka sudah mengantisipasi hal itu sejak awal," kata Vici. Selain menghanyutkan empat rumah, banjir juga merendam puluhan rumah dan toko. Puluhan warga mengungsi ke rumah saudara mereka. Aktivitas perdagangan di daerah yang digenangi banjir pun untuk sementara terhenti.Banjir itu juga mengakibatkan sejumlah sekolah diliburkan hingga waktu yang tidak ditentukan karena kondisi banjir membahayakan keselamatan para siswa. Apalagi arus cukup deras. "Banjir juga mengakibatkan lalu lintas dari Jelai Hulu menuju Tumbang Titi lumpuh. Banjir terjadi di beberapa lokasi sepanjang jalan Jelai Hulu menuju Tumbang Titi. Ada lokasi banjir yang masih bisa dilintasi dengan perahu, tetapi ada yang tidak bisa dilintasi kendaraan sama sekali. Tahun ini merupakan banjir yang paling parah," tutur Vici. Banjir juga terjadi di Kecamatan Tumbang Titi, sekitar 32 kilometer dari Jelai Hulu. Agustinus Dwiatmoko (30), warga Tumbang Titi, menuturkan, banjir di daerah itu setinggi 1,5 meter. Akibatnya, sebagian sekolah terpaksa diliburkan. Sejumlah toko pun terpaksa tutup sementara waktu. "Banjir di Tumbang Titi terjadi akibat meluapnya Sungai Pesaguan," kata Dwiatmoko. Akses yang menghubungkan kota Tumbang Titi, ibu kota Kecamatan Tumbang Titi, dengan sejumlah desa di pedalaman pun terhambat. Sejumlah akses dari ibu kota kecamatan menuju desa-desa di pedalaman tergenang banjir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang Gusti Indra Kesuma, saat dihubungi menuturkan, BPBD sudah memonitor situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan para kepala desa. BPBD sedang mempertimbangkan akses mana yang mudah dilintasi menuju lokasi karena banyak akses terputus. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Barat Anton Widjaya menilai, bencana alam di dua kecamatan itu dipicu adanya konversi lahan besar-besaran menjadi perkebunan sawit dan pertambangan. "Kejadian ini seharusnya bisa menyadarkan pemangku kebijakan bahwa daya dukung lingkungan semakin menurun. Tata ulang pemanfaatan lahan yang lebih berkeadilan bagi masyarakat sehingga tidak menimbulkan banjir," papar Anton. (ESA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000