logo Kompas.id
NusantaraKesehatan Hewan Kurban...
Iklan

Kesehatan Hewan Kurban Diperiksa Berulang

Oleh
· 3 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, memperketat pemeriksaan hewan kurban yang akan disembelih saat perayaan Idul Adha 1438 Hijriah. Pemeriksaan dilakukan saat hewan kurban masih di daerah asal, saat tiba di Surabaya, dan saat penyembelihan.Berdasarkan pantauan Kompas, Rabu (30/8), semua kambing dan sapi di sentra ternak sepanjang Jalan Raya Mulyosari, Kecamatan Mulyorejo, telah dipasangi kalung penanda. Kalung itu memuat tulisan yang menyatakan bahwa ternak tersebut telah diperiksa kesehatannya.Niswan (57), pedagang kambing di Jalan Raya Mulyosari, mengatakan, kesehatan 200 kambing yang didatangkan dari Trenggalek sudah diperiksa di peternakan sebelum diangkut ke Surabaya. Pihak peternakan memastikan tidak ada hewan yang dikirim dalam keadaan tidak sehat. Namun, petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya kembali memeriksa hewan pada Selasa (29/8). "Petugas juga mengingatkan saya agar kambing diberi makan banyak dan air bersih," ujarnya. Hasyim (47), pedagang sapi di Gubeng, Surabaya, mengatakan, 31 sapi dan 23 kambing miliknya didatangkan dari Bangkalan. Hewan yang dikirim ke Surabaya telah mendapatkan surat keterangan kesehatan hewan (sertifikat veteriner) dari Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan. Pemeriksaan dilakukan satu per satu sebelum melewati Jembatan Suramadu. Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya Meita Irene Wowor mengatakan, meski sudah diperiksa di daerah asal, Pemkot Surabaya tetap memeriksa hewan ketika berada di Surabaya. Pemeriksaan hewan kurban di sentra penjualan hewan dilakukan secara bertahap pada periode 14-30 Agustus oleh aparat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya. Mereka memeriksa kesehatan hewan kurban di sekitar 1.500 lokasi sentra penjualan sapi dan kambing di 31 kecamatan. "Pemkot Surabaya ingin memastikan hewan korban yang disembelih bebas penyakit," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya Meita Irene Wowor.Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban terus diintensifkan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyakit hewan menular berbahaya."Kami sudah membentuk tim yang dibagi menjadi lima sub tim. Tim ini keliling terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan ternak yang akan menjadi hewan kurban," kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Klaten Wahyu Prasetyo, Rabu. Di Kabupaten Boyolali, Dinas Peternakan dan Perikanan setempat juga mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali Afiany Rifdania, pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dilakukan 3-30 Agustus di tempat penampungan dan pasar pasar hewan.Pemeriksaan kesehatan hewan kurban pun diintensifkan di Bandar Lampung. Menurut Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Bandar Lampung Agustini, dari hasil pemeriksaan di 70 tempat penjualan hewan kurban, tidak ditemukan penyakit yang berbahaya. "Masih ada hewan yang terindikasi penyakit kudis atau sakit mata. Akan tetapi, penyakit itu tidak berbahaya dan bisa langsung disembuhkan," katanya saat meninjau lokasi pemeriksaan hewan. (SYA/ADY/RWN/VIO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000