logo Kompas.id
NusantaraKandungan Oplosan Diselidiki
Iklan

Kandungan Oplosan Diselidiki

Oleh
· 2 menit baca

KENDAL, KOMPAS — Hingga Senin (4/9), Kepolisian Resor Kendal, Jawa Tengah, masih meneliti kandungan minuman oplosan yang menewaskan tiga warga Desa Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Sabtu (2/9) dan Minggu. Petugas juga memburu penjual minuman keras. Ketiga korban itu adalah Irwan Dodi Setiawan (28) dan Apri Setiono (32), warga Dusun Gedangan, serta Tyon Ragil Bekti Setiono (32), warga Dusun Kauman. Selain itu, ada dua orang lain yang dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan demam. Data yang dihimpun Kompas, pesta miras oplosan berlangsung sejak Kamis (31/8) hingga Jumat malam. Lima orang itu menenggak minuman oplosan bersama sejumlah teman di salah satu kamar indekos di Desa Boja. Mereka juga makan sate kambing dari daging kurban Idul Adha. Sabtu pagi, para korban mengeluh sakit perut dan punggung serta pusing-pusing. Mereka juga muntah-muntah. Beberapa di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Tugu Semarang dan meninggal sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan.Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kendal Ajun Komisaris Aris Munandar mengatakan, bahan-bahan yang dicampurkan ke miras masih diselidiki. Polisi hanya menemukan teko bekas oplosan dan beberapa botol miras. "Penyelidikan fokus pada racikan minuman oplosan karena tidak semua peminum meninggal. Bahkan, dua orang dalam kondisi sehat," kata Aris, dihubungi dari Semarang, Senin.Peristiwa ini merupakan kali kedua pesta miras yang memakan korban di Kendal dalam sebulan terakhir. Pada 7-8 Agustus 2017, empat warga Kendal tewas setelah minum miras di kebun warga Desa Plantaran, Kaliwungu Selatan. Ada 11 orang dalam pesta itu.Camat Boja Anwar Haryono menyatakan berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Boja dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kendal untuk mencari pihak yang diduga menjual miras. Hal itu untuk mengantisipasi agar hal serupa tidak terulang.Menurut Anwar, kegiatan minum miras pernah terjadi di Boja, tetapi tidak ada korban jiwa. Memburu penjual miras oplosan penting untuk memberikan efek jera kepada mereka. Jika sumber tersebut tidak dikejar, hal serupa berpotensi terulang. Anwar mengatakan akan melakukan pengawasan lebih ketat, khususnya kepada para pemuda yang berkumpul pada malam hari. (KRN/DIT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000