Enam truk Axor 16T produksi Mercedes-Benz dipajang untuk diperkenalkan kepada publik di halaman gedung agen penjualan PT Kedaung Satrya Motor, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/9/2017) petang. Masing-masing tipe truk adalah, 1623 C, 1623 R, 2528 C, 2528 R, 4028 T, dan 2528 RMC. Untuk tipe disebut terakhir juga disebut baby mixer karena ukuran lebih kecil daripada truk pengaduk beton yang beredar secara umum.
Peluncuran truk itu bukan peluncuran pertama ditempuh oleh Mercedes-Benz. Mereka telah memperkenalkan keenam varian tersebut di beberapa agen penjualan resmi di Jawa dan Kalimantan antara lain Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Balikpapan. “Peluncuran ini sebagai komitmen Mercedez-Benz menjawab kebutuhan pembangunan negara melalui penyediaan kendaraan,” ujar CEO Daimler Commercial Vehicles Indonesia Markus Villinger.
Mercedes-Benz merupakan salah satu divisi Daimler AG (dahulu DaimlerChrysler), perusahaan multinasional otomotif. Di Indonesia, Mercedes-Benz lebih akrab disebut Mercy (dibaca mersi, Red). Jejak Mercy telah lama ada yakni pada 1894 saat mobil Victoria Phaeton dikirim Mercedes-Benz dari Jerman kepada Sri Susuhunan Pakubuwono X, Raja Kasunanan Surakarta di Jawa.
Kemudian sejak tahun 1959, truk seri L kerap disebut “Mercy Bagong” karena kap mesin dan bagian kepala dipersonifikasi oleh masyarakat sebagai Bagong, tokoh fiksi punakawan dalam pewayangan. Mercy Bagong dengan produksi terakhir pada tahun 1995 kini masih banyak hilir- mudik di jalan-jalan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Mungkin, tidak ingin nama besar Mercy Bagong yang melegenda itu luntur atau disalip pesaing, Mercedes-Benz gencar mengenalkan seri Axor kepada publik. Jargon yang dikedepankan masih khas Mercy yang mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan layanan purnajual yang mantap. “Kami menghadirkan produk yang sesuai untuk Surabaya yang memiliki intensitas kebutuhan transportasi logistik yang cukup tinggi,” kata Markus.
Markus menyontohkan, Axor 1623 R bertipe sasis 4x2 dan berbasis roda sepanjang 5 dan 6 meter, diyakini sebagai truk yang sesuai untuk pengiriman kargo secara efektif dan aman. Kemudian, Axor 1623 C memiliki aplikasi muatan sebagai dump untuk pengangkutan material, dan mixer untuk mengaduk beton sehingga merupakan truk untuk tugas berat dan fungsi khusus. Adapun lini truk Axor dapat mengangkut beban berbobot 16-48 ton.
Director of Network, Product & Retail Trucks Indonesia, Maximilian Knorr menambahkan, pasar truk di Indonesia terus meningkat dan Mercy berambisi menjadi yang terdepan. Axor diyakini dapat melanjutkan nama besar Mercy Bagong yang melegenda itu. Axor merupakan produk Mercy bukan produksi pabrikan lain lalu disatukan menjadi satu kendaraan. Mesin OM 906 LA sudah terbukti tangguh digunakan bus-bus di jalanan nusantara hampir 15 tahun terakhir. Bahkan, sudah ada klub beranggotakan bus-bus bermesin OM 906 LA yang sudah menempuh 1 juta kilometer tanpa turun mesin.
“Mesin telah diaplikasikan di bus-bus produksi Mercedes-Benz di Indonesia, dan teruji tangguh dan suku cadang banyak dan mudah didapat,” kata Maximilian.
Keyakinan Mercy terhadap pasar di Indonesia didukung fakta produk Axor cukup laris di Jawa Timur. Presiden Direktur PT Kedaung Satrya Motor, Tjipto Adi Hidajatno mengklaim, sejak dikenalkan pada tiga bulan lalu, perusahaannya telah menjual 200 truk Axor dengan tipe terlaris untuk sementara ini 2528 R.
Truk-truk baru diharapkan terjual lebih banyak mengingat pembangunan prasarana dan sarana di Jawa Timur terus berlangsung. Sampai akhir tahun, Tjipto menargetkan mampu menjual 300 truk lagi yang setiap unit berharga antara Rp 600 juta dan Rp 900 juta dalam kondisi standar.
Tjipto mengatakan, telah 30 tahun menjadi agen penjualan Mercy di Surabaya. Sejauh ini, produk Mercy dikenal karena keamanan, kenyamanan, atau bermutu. “Harga kompetitif, jaringan solid, purnajual strong, dan flying doctor,” ujarnya. Tim teknisi itu siap 24 jam untuk membantu penanganan masalah mesin kendaraan produksi Mercy di Indonesia.
Axor bekerja dengan bahan bakar biosolar. Namun, jika pun tidak diisi biosolar tetapi solar biasa maka tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja mesin. Pengisian solar biasa boleh jadi salah satu wujud ketidakdisiplinan pengemudi atau pengusaha truk demi menekan biaya konsumsi bahan bakar. Namun, hal itu, ternyata lazim ditempuh oleh perusahaan otobus. “Tetapi tidak membuat masalah. Malah saya dengar anggota klub 1 juta kilometer berusaha mencapai 2 juta kilometer tanpa pernah turun mesin,” kata Tjipto.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada bulan Januari-Desember 2016 total penjualan kendaraan niaga (wholesales) hanya 221.107 unit. Jumlah itu turun dibanding dengan penjualan tahun 2015 yang mencapai 301.650 unit. Namun, kondisi tampaknya berubah tahun ini. Pada bulan Januari-Maret 2017, sebanyak 21.242 unit bus dan truk berhasil dilego atau naik 23 persen daripada kurun waktu yang sama tahun lalu.
Khusus untuk Mercy, tahun lalu, perusahaan berlambang bintang sudut tiga itu sukses menjual 2.083.888 kendaraan. Itu berarti kenaikan 11,3 persen daripada penjualan tahun 2015. Kurun waktu Januari-Juni 2017, Mercy sukses menjual 1.144.274 kendaraan atau naik 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2016. Tahun lalu pula, Mercy tumbuh di Indonesia meski secara global sedang terjadi perlambatan ekonomi. Mercy tampaknya terus akan melaju.