logo Kompas.id
NusantaraHarga Beli Merugikan Petani
Iklan

Harga Beli Merugikan Petani

Oleh
· 2 menit baca

PATI, KOMPAS — Petani tebu rakyat di Jawa Tengah menolak kebijakan pembelian gula kristal oleh Perum Bulog seharga Rp 9.700 per kilogram yang ditetapkan pemerintah. Harga itu dinilai terlalu rendah dan merugikan petani. Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Pati Raya Suharno, Senin (11/9), mengemukakan, keputusan pembelian gula oleh Bulog diatur dalam surat Nomor S-202/M.EKON/ 08/2017. Dalam aturan itu tercantum bahwa Bulog diwajibkan membeli gula petani dan gula pabrik gula milik badan usaha milik negara dengan harga Rp 9.700 per kilogram."Kalau dihitung dari usaha tani tebu hingga proses penggilingan di pabrik gula, harga Rp 9.700 per kilogram itu tentu masih rendah. Idealnya Rp 11.000 per kilogram," kata Suharno.Saat ini sebagian besar tanaman tebu di Pati dan Kudus sudah ditebang untuk proses giling di pabrik gula terdekat, yakni PG Rendeng, Kudus, dan Trangkil di Pati. Setelah penebangan tebu, mestinya petani bersiap untuk menanam kembali tebunya. Namun, akibat tata niaga gula masih kacau, banyak petani yang menunda tanam tebu.MeningkatMoh Anwar, petani tebu di Kudus, setuju gula petani dihargai setidaknya Rp 11.000 per kilogram. Hal ini terkait peningkatan biaya usaha tani tebu. Untuk sewa lahan kini Rp 10 juta per hektar. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk bibit dan pupuk Rp 28,6 juta per hektar. Belum ditambah bunga pinjaman bank 10 persen, maka total usaha tani tebu mencapai Rp 13,5 juta per hektar.Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional APTRI M Nur Khabsyin menyebut, harga yang ditetapkan itu masih merugikan karena di bawah harga biaya produksi gula petani sebesar Rp 10.600 per kilogram. Jika pemerintah benar-benar hendak menolong nasib petani, sebaiknya pembelian gula dengan harga Rp 11.000 per kilogram.Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Djoni Nur Ashari mengakui belum membeli gula petani. Dia masih menunggu instruksi lebih lanjut terkait volume gula yang dibebankan kepada pihaknya untuk dibeli dari petani. (WHO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000