Fakultas Vokasi Berperan Percepat Perguruan Tinggi Menembus 500 Besar Dunia
Oleh
RYAN RINALDY
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Fakultas vokasi dapat berkontribusi mempercepat upaya universitas di Indonesia untuk menembus 500 besar perguruan tinggi bergengsi di dunia. Upaya seperti peningkatan jumlah pertukaran pelajar dan pengajar serta kolaborasi riset program vokasi dapat mendorong percepatan itu.
Hingga saat ini, berdasarkan pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS) World, sudah ada tiga perguruan tinggi Indonesia yang tembus 500 besar perguruan tinggi bergengsi di dunia. Ketiganya ialah Universitas Indonesia di peringkat ke-277, Institut Teknologi Bandung di peringkat ke-331, dan Universitas Gadjah Mada di peringkat ke-402.
Dekan Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Muhammad Sigit Darmawan, Rabu (13/9), mengatakan, pihaknya berupaya berkontribusi menaikkan peringkat ITS yang saat ini bertengger di peringkat ke-801. Langkah teranyar ialah penyelenggaraan seminar internasional pada Agustus lalu oleh Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS.
Dalam seminar tersebut, ITS menghadirkan sejumlah pembicara dari luar serta mengundang mahasiswa vokasi dari perguruan tinggi luar negeri, seperti dari Malaysia. Dengan demikian, terjadi transfer wawasan yang diharapkan mampu memunculkan ide bagaimana mengembangkan fakultas vokasi di ITS.
”Kami berencana menyelenggarakan seminar internasional secara rutin, tetapi kami masih membicarakan lebih lanjut apa kegiatan itu dilaksanakan setiap tahun atau dua tahun sekali,” ujar Sigit di Surabaya.
Tahun ini, ITS juga memperoleh dana hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk menghadirkan profesor dari universitas luar negeri. Menurut rencana, Fakultas Vokasi ITS akan mengundang profesor di bidang mekatronika asal Taiwan.
Profesor tersebut akan didatangkan selama dua pekan pada September atau Oktober mendatang. Dalam kurun waktu tersebut, selain mengajar, ia juga akan diminta berbicara dalam seminar di hadapan mahasiswa dan dosen Fakultas Vokasi ITS.
Penguatan program vokasi juga dilakukan dengan menghadirkan kalangan praktisi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk berbicara dalam kuliah tamu. Kuliah tamu itu dilakukan enam kali per semester untuk setiap program studi vokasi.
Indonesia-Taiwan
Di Universitas Airlangga, Selasa (12/9), telah diresmikan Pusat Pendidikan Indonesia-Taiwan. Keberadaan pusat pendidikan tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk mendorong universitas-universitas di Surabaya untuk menembus 500 besar perguruan tinggi di dunia.
Kepala Subdirektorat Kerja Sama Perguruan Tinggi Kemristek dan Dikti Purwanto Subroto, yang hadir dalam peresmian, menyatakan, keberadaan Pusat Pendidikan Indonesia-Taiwan di Surabaya mempermudah pengumpulan informasi dan promosi terkait peluang berkuliah di Taiwan, termasuk di bidang vokasi.
Untuk itu, Purwanto mendorong agar universitas menambah jumlah pertukaran pelajar serta kolaborasi riset dengan perguruan tinggi luar negeri termasuk dari Taiwan.