BALIKPAPAN, KOMPAS — Hujan deras yang sering mengguyur Balikpapan, Kalimantan Timur, ternyata belum sepenuhnya melenyapkan asap akibat terbakarnya lapisan batubara dalam tanah. Warga terus mewaspadai titik-titik asap ini karena pernah menjadi api permukaan dan kemudian membakar lahan.
Beberapa titik asap terpantau di kawasan perbukitan Sepinggan Baru, Kecamatan Balikpapan Utara, Rabu (13/9). Terlihat 4-5 sumber titik asap di lahan yang seluas kurang dari 2 hektar dan terbelah oleh jalan cor semen ini. Asap putih mengepul dari sela-sela rekahan tanah. Dari jarak 200-300 meter, bau sangit sudah tercium.
Padahal, Balikpapan pada Rabu ini terguyur hujan 5-6 jam. Dalam seminggu terakhir, hujan bahkan selalu turun dan pernah juga lebat. Beberapa warga mengatakan, titik-titik asap menghilang ketika hujan lebat, tetapi muncul lagi. Meski asap tidak terlihat, baunya tetap tercium.
Didi (32), warga Perumahan Pondok Bukit Lestari RT 056, Sepinggan Baru, yang rumahnya dekat dengan kawasan ini, mengaku cukup khawatir. ”Apalagi kalau berhari-hari tidak hujan sehingga asapnya tambah banyak. Saya, kan, melintasi jalan ini setiap hari,” ucapnya.
Titik-titik asap mulai muncul empat tahun lalu. Saat kemarau panjang tiga tahun lalu, kawasan tersebut sempat terbakar. Panasnya tanah sampai mematikan sejumlah pohon dan ilalang, bahkan merusak jalan cor semen. ”Sudah beberapa kali pengecoran, rusak terus,” kata Didi.
Rifay (40), warga yang tinggal di Perumahan Batara, menyatakan hal senada. Rifay yang memiliki dua anak balita ini sering khawatir jika melintasi kawasan tersebut menggunakan sepeda motor. ”Pernah sekali cor semen ini, kan, ambrol,” kata karyawan swasta ini.
Di Hutan Lindung Sungai Wain Balikpapan yang seluas hampir 10.000 hektar, terpantau lima titik asap dari lapisan batubara dalam tanah yang terbakar. Ini sudah berkurang jauh dibandingkan tahun 2015, setelah kebakaran hutan, yang mencapai 23 titik.
Hujan menjadi faktor penting teredamnya titik-titik asap itu sehingga tidak muncul dan meluas menjadi api permukaan. ”Untuk sementara, kondisi Hutan Lindung Sungai Wain masih aman. Namun, patroli terus jalan,” ujar Wakil Manajer Blok Perlindunan dan Ekosistem Hutan Lindung Sungai Wain Agusdin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Balikpapan Suseno mengatakan, titik asap di Sepinggan Baru dan di Hutan Lindung Sungai Wain menjadi prioritasnya. ”Kami terus memantau. Asap seperti ini susah atau tidak bisa habis jika masih ada batubara dalam tanah,” kata Suseno.