Dapat Alokasi Rp 1,3 Triliun, Bandara Sebatik Segera Dibangun
Oleh
LUKAS ADI PRASETYA
·2 menit baca
TANJUNG SELOR, KOMPAS — Keinginan Kalimantan Utara membangun bandara di Sebatik, Kabupaten Nunukan, dipastikan terwujud. Pemerintah pusat sudah setuju mengalokasikan Rp 1,3 triliun untuk membangun bandara di perbatasan tersebut. Tidak hanya bandara komersial, Sebatik juga akan menjadi bandara militer.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, Kamis (14/9), menginformasikan, bandara di Sebatik itu telah dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, kata Irianto, akan mengucurkan dana APBN Rp 1,3 triliun secara bertahap.
”Ada beberapa bandara yang masuk PSN, termasuk Sebatik, dengan target selesai tahun 2019. Sesuai dengan arahan Presiden (Joko Widodo) belum lama ini, Sebatik juga akan difungsikan sebagai pangkalan TNI AU mengingat letaknya berbatasan dengan Malaysia,” ujar Irianto.
Berdasarkan hasil studi kelayakan, Bandara Sebatik akan sekelas bandara sedang dengan panjang landasan pacu 1.800 meter. Analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sudah selesai dan pemprov tinggal menuntaskan detail engineering design (DED).
Irianto menambahkan, selain APBN Rp 1,3 triliun untuk Bandara Sebatik, pemerintah pusat juga akan mengucurkan Rp 1 triliun untuk pengembangan sejumlah bandara di Kaltara.
Meski demikian, lokasi pasti bandara di Sebatik ini belum ditentukan. Ada beberapa lokasi yang dikaji oleh Kementerian Perhubungan, salah satunya di Desa Balansiku, Sebatik.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Nunukan Hasan Basri antusias dengan kepastian terwujudnya bandara di Sebatik. ”Sekitar 70 persen kebutuhan warga Sebatik masih didatangkan dari Malaysia. Jika ada bandara, ada pesawat, pasti lebih banyak barang kebutuhan yang datang dari dalam negeri,” ujar Hasan.
Hasan menyebutkan, rute potensial yang dapat dijajaki maskapai adalah Sebatik-Surabaya (Jawa Timur), juga Sebatik-Makassar (Sulsel). Selain itu, juga rute Sebatik-Balikpapan (Kaltim) dan Sebatik-Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Masjidil, salah satu tokoh warga di Sebatik, juga menyambut gembira rencana itu. ”Sangat setuju dan semoga bisa secepatnya terwujud. Sebatik, kan, selama ini minim sarana transportasi. Warga bisa keluar pulau hanya melalui laut. Belum ada bandara,” ujarnya.
Kini, akses terdekat menuju Sebatik adalah dari Kota Tarakan, Kaltara, yang juga termasuk perbatasan. Dibutuhkan waktu 2,5-3 jam dari Tarakan ke Sebatik dengan perahu cepat. Namun, perahu cepat reguler hanya berlayar pagi hingga menjelang sore.
Sejauh ini juga ada 25 bandara di Kaltara, yang terdiri dari 6 bandara dan 19 bandara perintis, atau lapangan terbang. Sebanyak 19 lapangan terbang perintis tersebar di Nunukan (8 buah) dan Malinau (10). Satu bandara perintis lainnya ada di Tanjung Selor, Bulungan.