Tentara Nasional Indonesia memamerkan sebagian alat utama sistem persenjataan, Sabtu hingga Minggu (16-17/9) di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur.
Pameran melibatkan ketiga matra TNI, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara wilayah timur. Konsepsi wilayah timur diambil dari kawasan tanggung jawab Koarmatim yang mencakup Jawa dan Kalimantan bagian tengah sampai Papua atau dua pertiga dari wilayah Indonesia.
Pameran melibatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) termutakhir TNI. Korps matra laut nonmarinir memamerkan kapal selam terbaru KRI Nagapasa dan kapal perang KRI Surabaya, kapal latih taruna laut KRI Dewaruci, helikopter Bell, Bolcow, dan Colibri. Korps Marinir memamerkan altileri medan Howitzer dan kendaraan peluncur roket RM, tank amfibi BMP, BVP, PT, LVT, kendaraan angkut amfibi KAPA dan lapis BTR.
Korps matra darat membawa kendaraan tempur Astros, pengangkut personel lapis Anoa, tank Leopard, meriam 57 dan Rain Metal. Korps matra udara mendemonstrasikan kebolehan manuver di angkasa dengan pesawat serang antigerilya dan latih super Tucano. Itu belum termasuk peluru kendali, torpedo, peluru meriam, ranjau, alat navigasi, miniatur radar, senapan, pistol, dan peralatan serta perlengkapan tempur personel TNI yang dipamerkan di tenda-tenda di dermaga.
Hari Sabtu, pameran dibuka dengan upacara. Selanjutnya adalah demonstrasi bela diri gabungan anggota TNI dan rakyat, disusul terjun payung tempur oleh personel Komando Pasukan Katak Koarmatim.
Skuadron Udara 21 dari Pangkalan AU Abdurachman Saleh, Malang, tidak ketinggalan memamerkan aerobatik formasi tempur memakai tiga pesawat EMB-314 Super Tucano buatan Brasil.
Masyarakat pun diperkenankan menyentuh dan menaiki alutsista yang ada hingga berfoto dengan alutsista dan personel jaga. Pengunjung juga mendapat kesempatan menaiki kendaraan tempur keliling dermaga. Ada juga yang diajak menaiki kendaraan tempur amfibi dan merasakan sensasi ketika alutsista tersebut masuk dan beroperasi di kolam basin Koarmatim.
Hari Minggu, kegiatannya berbeda. Panitia mengajak lari gembira dari Tugu Pahlawan dan sepeda gembira dari rumah dinas Panglima Koarmatim ke Dermaga Madura. Setelah itu, diadakan pengundian hadiah dan pengunjung dibolehkan merasakan naik kendaraan tempur keliling Koarmatim. Terjun payung tempur dan aerobatik tempur juga kembali dipertontonkan kepada masyarakat.
Panglima Koarmatim Laksamana Muda Darwanto selaku penanggung jawab dan tuan tumah pameran mengatakan, acara digelar salah satunya untuk menyambut Hari Ulang Tahun Ke-72 TNI pada 5 Oktober 2017.
Pameran juga merupakan momentum penting bagi TNI untuk menunjukkan kepada masyarakat tentang peningkatan dan modernisasi alutsista. TNI harus terus siap dan bertanggung jawab menjaga kedaulatan negara dan bangsa.
”Pameran ini menjadi wujud tanggung jawab TNI kepada rakyat dalam pengadaan alutsista dari anggaran negara yang telah diberikan,” kata Darwanto. TNI yang dilahirkan dan dibesarkan dari rakyat akan terus menjadi bagian dari masyarakat. TNI ingin menjadi kuat, hebat, profesional, dan dicintai oleh rakyat.
Melalui pameran, TNI membuka diri kepada masyarakat yang ingin mengetahui alutsista ketiga matra dalam pertahanan dan ketahanan negara. Pameran juga ingin menunjukkan peran perusahaan dan kampus domestik dalam kemandirian produksi dan pemanfaatan alutsista.
Sebagian dari alutsista dan peralatan yang dipamerkan merupakan buatan dalam negeri dari Pindad, PAL, LEN Industri, Dirgantara Indonesia, Karimun Anugrah Sejati, Palindo Marine, dan Garda Persada.
”Institut Teknologi Bandung dan Institut Sepuluh Nopember, Surabaya, tidak ketinggalan meramaikan pameran. Produk alutsista dalam negeri telah berkualitas dan mampu bersaing. Ini mengurangi ketergantungan negara terhadap alutsista buatan asing,” kata Darwanto.
Panglima Divisi Infanteri 2 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Agus Suhardi menambahkan, TNI akan selalu kuat jika berada bersama rakyat. Pameran merupakan salah satu upaya TNI mendekatkan diri dengan masyarakat.
Diperkirakan pengunjung pameran pada Sabtu dan Minggu ini menembus angka 20.000 orang dari kalangan anggota TNI dan keluarga, siswa sekolah, mahasiswa, dan masyarakat umum. Mereka bukan sekadar melihat, melainkan terlibat.
Demonstrasi bela diri melibatkan, misalnya, putra-putri anggota TNI, pelajar, mahasiswa, dan anggota klub petarung. Sementara sejumlah warga membuka stan cendera mata serta makanan dan minuman.