Calon Plt Wali Kota Batu Pernah Jadi Tukang Parkir
Oleh
Defri Werdiono
·2 menit baca
WAKIL Wali Kota Batu Punjul Santoso ternyata pernah menjadi tukang parkir di Batu, Jawa Timur. Ia menggeluti profesi itu sejak 1975, atau saat dia berumur 15 tahun. Kepada Kompas, Punjul pun bercerita singkat tentang masa lalunya.
Pria asli Batu itu lahir dari keluarga kurang mampu. Ia harus bekerja apa pun untuk menghidupi keluarganya. Tak hanya menjadi tukang parkir, ia pernah menjadi tukang ganti oli hingga pegawai koperasi unit desa di Batu dan Nongkojajar. ”Kerja sembarang kalir (apa saja), pokoknya asal kerjalah,” kata Punjul saat dihubungi dari Batu.
Meski bukan dari keluarga yang berada, keluarga Punjul adalah keluarga yang kenyang dengan pengalaman berpolitik. Ayahnya aktif menjadi pengurus Partai Nasional Indonesia, partai tertua di Indonesia.
Saat Punjul berusia 5 tahun, ia selalu dibawa ke mana-mana oleh sang ayah untuk ikut rapat konsolidasi partai. ”Alasannya, saat itu saya tidak ada yang momong. Jadi, kalau ayah rapat, saya ikut. Itulah yang membuat saya akrab dengan dunia politik,” kata Punjul.
Jiwa berpolitik itu terus mengalir hingga ia lulus dari SMA 1 Batu pada 1982. Ia mengawali karier politiknya dari bawah, yakni menjadi komisaris desa untuk Partai Demokrasi Indonesia, kemudian melangkah ke tingkat kecamatan, dan akhirnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Batu.
Pada Pilkada Batu bulan Februari 2017 lalu, Punjul bahkan memenangi pilkada sebagai wakil wali kota bersama dengan Dewanti Rumpoko, istri dari Wali Kota Petahana Batu Eddy Rumpoko. Pelantikan pasangan yang diusung PDI-P itu akan dilakukan bulan Desember nanti.
Selama perjalanan karier politiknya, Punjul mengakui adakalanya susah, sebaliknya senang. ”Seperti halnya pekerjaan yang lain, kadang susah, kadang senang,” katanya.
Meski demikian, saat berpasangan dengan Eddy Rumpoko , ia tak pernah kesulitan dalam berkomunikasi ataupun berkolaborasi.
Kini, ia segera diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Batu setelah Eddy rumpoko dicopot karena menjadi tersangka kasus dugaan korupsi mebel. Ia pun berkomitmen melanjutkan visi misi yang sudah ada dalam waktu yang tersisa hingga Desember 2017.