Mencari Burung, Dua Orang Hilang di Gunung Galunggung
Oleh
·2 menit baca
TASIKMALAYA, KOMPAS — Dua orang yang mencari burung di Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, hilang sejak Sabtu (16/9). Kedua korban diduga hilang akibat terkena longsor di area kawah Gunung Galunggung pada Sabtu sore.
Petugas Humas Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor menjelaskan, kedua korban itu adalah Jajat (32) dan Dadang (45). Keduanya warga Kampung Kubang Eceng, Desa Mekarjaya, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya.
Ia mengatakan, pada Minggu (17/9) pukul 14.40, Basarnas Jawa Barat menerima laporan dari Asep, Kepala Desa Mekarjaya, yang mengatakan, dua warganya kemungkinan hilang. Asep menerima laporan dari kedua istri korban yang mengatakan, suami mereka belum pulang dari Gunung Galunggung, di daerah Desa Linggarjati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
”Keduanya berangkat dari rumah Sabtu pagi pukul 05.00. Pada hari yang sama sekitar pukul 14.00 terjadi longsor di sekitar kawah gunung. Menurut keterangan para istri, biasanya suami mereka pulang pukul 20.00, tetapi hingga kini belum ada informasi mengenai keberadaan mereka,” ujar Joshua.
Ia mengatakan, motor yang dikendarai korban masih terparkir di tempat parkir kawah. Hal ini menguatkan dugaan keduanya tertimbun longsor atau tersesat di hutan. Saat ini petugas masih mencari kedua orang itu, dengan memberangkatkan satu tim penyelamat, alat navigasi, alat komunikasi, dan alat medis lengkap.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Ria Supriana menjelaskan, longsor terjadi sebagai akibat dari aliran air Curug Cibanjaran yang berada di sebelah utara area longsoran yang meresap ke dalam lereng kawah. Dalam kondisi itu, tanah menjadi labil. Akibatnya terjadi longsor di area seluas 40 hektar dan menimbun satu mushala dan satu warung.
”Adapun korban luka akibat longsoran bernama Iim. Ia warga Kampung Jalan Cagak, Desa Linggarjati, Kecamatan Sukaratu, yang mengalami luka pada bagian kaki akibat tertimpa material longsoran,” ujar Ria.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya langsung meninjau tempat kejadian dan melakukan koordinasi dengan Perhutani, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, TNI-Polri, dan Basarnas. ”Rapat membahas lebih lanjut tentang kejadian longsor serta kemungkinan terjadinya longsor susulan,” ujar Ria. (BKY)