AS Dukung Peningkatan Kapasitas Penerbangan Sipil di Indonesia Timur
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pemerintah Amerika Serikat mendukung Indonesia dalam pembangunan dan peningkatan kapasitas penerbangan sipil di Indonesia bagian timur, terutama Papua.
Hal itu disampaikan Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr dalam pembukaan pertemuan kelompok kerja penerbangan Indonesia dan AS di Kuta, Badung, Bali, Selasa (19/9). Joseph menyatakan, kelompok kerja penerbangan Indonesia dan AS adalah bagian dari kemitraan strategis bagi kedua negara, terutama dalam bidang penerbangan sipil.
”Amerika Serikat tertarik untuk bekerja sama dalam meningkatkan penerbangan sipil di Indonesia bagian timur,” ujar Joseph, kemarin. Joseph menyambut baik pertemuan di Bali yang membahas persoalan infrastruktur terkait pula peningkatan dan modernisasi pelayanan navigasi penerbangan.
Seusai pembukaan, Joseph mengatakan, pertemuan kelompok kerja penerbangan Indonesia dan AS sudah berlangsung lama, sejak 2015, dan di dalam kelompok kerja terdapat kalangan pemerintah, badan usaha milik negara, dan sektor swasta yang bersama-sama membahas dan mencarikan solusi permasalahan yang dihadapi sektor penerbangan di Indonesia bagian timur.
Dalam kesempatan itu, Joseph menyebutkan, lembaga independen pemerintah, yakni United States Trade and Development Agency (USTDA), sudah memberikan dana hibah melalui Boeing untuk melaksanakan studi mengenai upaya peningkatan keselamatan penerbangan dan mendukung perekonomian daerah di Indonesia bagian timur.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan, Indonesia mendorong peningkatan konektivitas di Tanah Air. Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan sipil di Indonesia bagian timur, khususnya Papua.
Agus mengakui, penerbangan di Papua mengalami keterbatasan, baik sarana prasarana maupun infrastruktur serta kendala lainnya. Sektor penerbangan sipil di Papua juga menghadapi tantangan, mulai dari kondisi geografis Papua yang memiliki banyak lembah dan pegunungan tinggi, wilayah yang luas, cuaca, hingga faktor infrastruktur dan budaya penerbangan.
”Kejadian insiden penerbangan cukup banyak terjadi di kepulauan Papua,” kata Agus.