Perbaikan Jaringan Akan Tambah Pasokan Air Bersih bagi Semarang
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
PURWODADI, KOMPAS — Pasokan air baku dari Bendung Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mulai tahun ini ditingkatkan seiring dengan rehabilitasi jaringan. Suplai air dari bendung tersebut ditargetkan mampu memenuhi tingginya kebutuhan air bersih seiring dengan berkembangnya permukiman warga, terutama di Kota Semarang dan sekitarnya.
Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Andi Baskara di Purwodadi, Grobogan, Selasa (19/9), mengatakan, saat ini, saluran air baku (SAB) Klambu-Kudu menyalurkan air dari Bendung Klambu sebesar 1.331 liter per detik.
Dalam perjalanannya, air dilepas 55 liter per detik di Grobogan, 105 liter per detik di Demak, dan berakhir di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu PDAM Tirta Moedal Kota Semarang sebanyak 900 liter per detik. ”Dalam perjalanan, terdapat kehilangan sekitar 371 liter per detik air baku,” ujar Andi.
Menurut Andi, kehilangan air tersebut diakibatkan kondisi saluran yang sudah tua, pengambilan untuk irigasi, dan pengambilan air secara ilegal dengan pompa oleh masyarakat.
Ia menambahkan, meski pemeliharaan telah dilakukan selama lebih dari 20 tahun di SAB Klambu-Kudu, perbaikan menyeluruh mendesak dilakukan. Perbaikan telah dimulai Agustus lalu dan ditargetkan selesai pada 2019.
Dengan perbaikan jaringan, kapasitas SAB Klambu-Kudu diharapkan meningkat menjadi 3.500 liter per detik. Selain itu, potensi kehilangan air akibat kebocoran saluran dapat ditekan.
Kendati tengah direhabilitasi, aliran di SAB Klambu-Kudu tidak akan terganggu. ”Berbeda dengan rehabilitasi saluran irigasi. Dalam penanganan saluran air baku, air akan tetap mengalir 24 jam. Sebab, rehabilitasi dilakukan dengan metode tertentu oleh pelaksana konstruksi,” ucap Andi.
Penanganan SAB beriringan dengan rehabilitasi saluran irigasi Kedung Ombo, yang juga melalui Bendung Klambu, pada 2015-2018. Perbaikan tersebut untuk mengembalikan fungsi mengairi 61.000 hektar lahan di Jateng.
Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWS Pemali Juana Haeruddin C Maddi mengatakan, rehabilitasi juga dilakukan untuk menata Bendung Klambu. Nantinya, bakal ada lanskap yang akan menjadikan bendung tersebut sebagai obyek wisata.
Belum memenuhi
Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Etty Laksmiwati menuturkan, penambahan pasokan air baku diperlukan guna mencukupi kebutuhan air bersih di Kota Semarang. Saat ini, dari kebutuhan air bersih sekitar 4.500 liter per detik, baru terpenuhi 2.700 liter per detik.
Dengan rehabilitasi SAB Klambu-Kudu, pasokan ke IPA Kudu yang berkisar 900-1.000 liter per detik diharapkan bertambah menjadi 1.850 liter per detik. ”Ini untuk memenuhi kebutuhan sejumlah daerah yang belun terlayani, seperti di bagian barat, selatan, dan timur Kota Semarang,” ucap Etty.
Ia menambahkan, selain dari Bendung Klambu, menurut rencana juga akan ada penambahan pasokan air dari Jaringan Jatisari dan Kaligarang. Selain itu, saluran air baku dari Waduk Jatibarang pun diharapkan segera terealisasi. Menurut rencana, pembangunan konstruksi di Jatibarang dimulai tahun 2019.