logo Kompas.id
NusantaraSaling Serang,1 Tewas, 3 Luka
Iklan

Saling Serang,1 Tewas, 3 Luka

Oleh
· 3 menit baca

TAMBOLAKA, KOMPAS — Warga Kampung Jama Eru dan Kampung Kalembu, Desa Bili Cenge, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, saling serang. Akibatnya, 1 orang tewas, 3 orang luka, dan 12 rumah dibakar. Kerusuhan itu terpicu dari saling olok sewaktu piknik bersama.Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Tallu, yang dihubungi dari Kupang melalui telepon di Tambolaka, Senin (18/9), mengatakan, kerusuhan terjadi pada Minggu (17/9) pukul 17.30 Wita. Hal itu bermula dari saling senggol saat dua pemuda yang naik sepeda motor berpapasan di lorong yang memisahkan Kampung Jama Eru dan Kampung Kalembu, Desa Bili Cenge, pukul 12.30 Wita. Kedua pemuda itu mengklaim berada di posisi tepat, lalu saling adu mulut yang merembet serta melibatkan anggota keluarga dan warga dari kedua kampung. Aparat desa bertindak cepat, membawa kedua pemuda dan perwakilan warga dari kedua kampung ke Polsek Kodi Utara untuk didamaikan. Kedua pihak pun sepakat berdamai. Namun, pada pukul 17.30 Wita, tiba-tiba kedua kelompok saling serang secara membabi buta. Pihak mana yang memulai kini sedang diselidiki polisi. Dalam penyerangan itu, seorang warga Kampung Jama Eru, Heribertus Ndara Lolu alias Ama Ivon (45), tewas di tempat kejadian. Heribertus terkena tusukan benda tajam beberapa kali di dada dan perut. Selain itu, tiga warga Kampung Kalembu juga mengalami luka ringan dan menjalani perawatan di Puskesmas Kodi Utara.Dalam peristiwa itu, 12 rumah warga dari kedua kampung dibakar. Warga tak sempat menyelamatkan harta bendanya.Saling olokWarga yang kehilangan tempat tinggal untuk sementara menginap di rumah keluarga dan dijaga aparat kepolisian dari Polsek Kodi Utara. Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya telah menyalurkan bantuan beras, mi instan, dan air mineral untuk korban bentrokan tersebut. Menurut anggota DPRD Sumba Barat Daya, David Ramone, sesuai dengan informasi dari anggota keluarganya yang ikut piknik, kejadian itu berawal dari piknik bersama para pemuda dari kedua kampung di Pantai Bili Cenge, Minggu pagi. Saat itu, kedua kelompok pemuda saling olok dan mengeluarkan kata-kata hinaan. Salah satu kelompok pemuda tak terima, lalu memprovokasi."Kerusuhan di Sumba itu biasanya berawal dari dendam atas suatu kejadian sebelumnya. Bisa saja dendam warisan orangtua masa lalu, bisa juga hal sepele, seperti saling olok. Oleh karena temperamen dan kebiasaan membawa parang di pinggang, orang cepat terdorong melakukan kekerasan," kata David.Kepala Polres Sumba Barat Ajun Komisaris Besar Mohammad Erwin mengatakan, situasi dan kondisi di Desa Bili Cenge, Kecamatan Kodi Utara, sudah aman. Polsek Kodi Utara dibantu Polres Sumba Barat melakukan patroli di desa itu.Polisi tengah memeriksa enam orang dari kedua pihak yang bertikai sebagai saksi. Belum diketahui siapa yang memprovokasi kerusuhan tersebut. (KOR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000