logo Kompas.id
NusantaraSiap Jadi Pusat Wisata Kapal...
Iklan

Siap Jadi Pusat Wisata Kapal Pesiar Dunia

Oleh
· 3 menit baca

DENPASAR, KOMPAS — Pelabuhan Benoa, Bali, siap menjadi pusat singgah kapal pesiar kelas dunia tahun 2018. PT Pelindo III sebagai pengelola mulai memperluas pelabuhan dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun untuk tahap pertama. Dermaga timur akan diperpanjang dari 290 meter menjadi 340 meter. Prioritas lain adalah memperdalam alur dari 8 meter low water spring (LWS) menjadi 12 meter LWS. Terminal internasional juga mengalami perbaikan lebih nyaman dengan luas 7.887 meter persegi. Pembangunan ini diprediksi mampu bersandar kapal pesiar besar dengan panjang 300 meter berkapasitas 5.000 penumpang. Luas pelabuhan menjadi 150 hektar dari saat ini 50 hektar. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berjanji memprioritaskan pengawasan pembangunan Pelabuhan Benoa dan menargetkan selesai tahap pertama pada September 2018. "Pengerjaan pembangunan dan pengembangan Benoa ini serius karena akan menjadi yang terbesar di Indonesia sebagai terminal kapal pesiar. Ini bakal menyerap tenaga kerja," kata Luhut pada seremoni pengerukan alur Pelabuhan Benoa di Dermaga Timur, Senin (18/9).Menurut Luhut, prospek kapal pesiar terus berkembang dari jumlah penumpang pada 2010 sebanyak 13.683 orang menjadi 62.859 orang pada 2016. Potensi Pelabuhan Benoa setelah perluasan bisa menampung 119.745 penumpang pada 2018. Pelabuhan Benoa juga dilengkapi penginapan mewah dan fasilitas wisata marina atau air. Apalagi, lanjut Luhut, Bali menjadi tuan rumah pertemuan IMF/Bank Dunia pada 2018.Presiden Direktur Pelindo III Ari Askhara mengatakan, investasi untuk Pelabuhan Benoa sekitar Rp 17 triliun dengan rinciannya, antara lain, investasi infrastruktur terminal Rp 500 miliar dan Rp 1,2 triliun untuk pengerjaan kolam dermaga dan alur pelayaran. Pembangunan tahap kedua akan melibatkan sejumlah investor di luar Pelindo III, yakni investor dalam negeri dan luar negeri. Pembangunan ini juga memberikan 4,8 hektar kepada usaha kecil menengah sebagai area komersial yang diserahkan pengelolaannya kepada Pemkot Denpasar. Bahkan, perencanaan master plan Pelabuhan Benoa ditargetkan hingga 2035. Pada rencana induk bakal dibangun pusat budaya dan pameran besar, LNG terminal, dan zona kontainer.Pelindo III menggunakan desain internal dan tetap mempertahankan ciri khas budaya Bali pada seluruh desain bangunannya. Pintu masuk pelabuhan akan berbentuk menyerupai bunga cempaka sebagai simbol bunga Bali yang suci. Bentuk ombak juga diserap untuk atap pada bangunan terminal penumpang. Bangunan pelabuhan akan menjadi modern dan menarik. Operations & Product Manager Intercruises Indonesia Ni Made Armini menyambut baik pembangunan Pelabuhan Benoa yang baru. Alasannya, kapal pesiar asing berukuran besar berpeluang sandar di Bali. Namun, selama ini masih terkendala dangkalnya kedalaman dan pendeknya dermaga timur. Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan Bali. Ia pun mengusulkan beberapa proyek baru, seperti pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Kabupaten Buleleng. Rencana itu memakan investasi sekitar Rp 50 triliun. Sejauh ini rencana masih pada tahapan studi kelayakan di daerah Kubutambahan. (ays)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000