Kabar Gunung Agung Meletus Resahkan Warga Karangasem
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
KARANGASEM, KOMPAS -- Setelah ditetapkan dalam status siaga, Gunung Agung sempat dikabarkan meletus dan mengeluarkan lava pijar. Kabar itu membuat warga di sekitar Gunung Agung resah.
Dari pantauan Kompas di Banjar Lebah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (19/9/2017), tidak tampak ada lelehan lava pijar dari puncak Gunung Agung. Pada sore hari, lereng Gunung Agung memang tampak mengeluarkan asap, namun asap tersebut berasal dari kebakaran lahan.
Di malam hari, tampak pijar kemerahan di lereng Gunung Agung. Diduga pijar tersebut berasal dari api yang membakar tanaman dan lahan di lereng gunung tertinggi di Pulau Bali tersebut.
Warga Banjar Lebah I Gede Aryana mengatakan, warga memang mendapat informasi mengenai status siaga Gunung Agung. Kabar tersebut didapatkan warga sejak Minggu (17/9) malam. “Kabar status siaga memang benar, warga di lereng Gunung Agung juga telah diungsikan. Namun, beredarnya kabar dan gambar letusan Gunung Agung yang menampilkan lelehan lava pijar justru membuat warga resah,” ujarnya.
Aryana mengatakan, sejak status Gunung Agung ditingkatkan menjadi siaga, belum ada letusan, erupsi maupun lelehan lava pijar. Namun, ia membenarkan ada kepulan asap dan pijar kemerahan dari lereng Gunung Agung.
“Asap dan pijar kemerahan itu akibat kebakaran lahan. Ada lahan sekitar 20 hektar lahan produktif yang ditanami jambu mete dan mangga yang terbakar,” ujar Aryana, yang juga menjabat sebagai Koordinator Wilayah Orari Kecamatan Kubu.
Aryana menuturkan, kabar Gunung Agung meletus dan mengeluarkan lelehan lava pijar sempat meresahkan warga di Banjar Lebah, Kecamatan Kubu yang berjarak 25 km dari puncak Gunung Agung.
Beberapa warga bahkan sudah mengungsi, padahal warga yang diminta mengungsi ialah warga yang berada di radius 6 km dari puncak Gunung Agung.
Warga Banjar Lebah I Kadek Budiarto mengatakan, keluarganya sempat ketakutan dan meminta mengungsi. Namun, setelah ditunjukkan bahwa asap tersebut dari kebakaran lahan, keluarganya mulai tenang.
“Saya tidak tahu siapa yang pertama menyebar gambar Gunung Agung mengeluarkan lelehan lava pijar. Ia berharap ada pengumuman resmi yang berkelanjutan dari pemerintah mengenai kondisi Gunung Agung agar tidak meresahkan warga,” ujarnya.