Menteri Pertanian Beri Purwaceng kepada Gubernur Jawa Tengah
Oleh
WINARTO HERUSANSONO
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, petani mestinya sejahtera di negeri yang subur ini. Terlebih di Jawa Tengah, petani memiliki gubernur yang peduli terhadap kehidupan petani. Untuk itu, Gubernur Ganjar Pranowo dinilai layak memperoleh hadiah, yakni sekotak ramuan jamu Purwaceng dari Wonosobo.
”Saya berpikir, hadiah apa yang cocok buat Gubernur Ganjar. Dia peduli petani dan masih muda. Hadiahnya harus dari hasil petani. Jadilah hadiahnya Purwaceng. Satu kotak untuk Pak Ganjar, satu kotak buat saya,” kata Andi sambil tertawa menyerahkan hadiah itu kepada Ganjar, Sabtu (23/9), di hadapan ratusan petani dan penyuluh pertanian di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Semarang.
Ganjar yang menerima hadiah itu juga tertawa, kemudian memamerkan hadiah yang diterimanya kepada hadirin yang ramai merayakan peringatan Hari Tani Indonesia. ”Terima kasih. Ini saya langsung acungkan tangan, berdiri terus enggak mau turun,” ujar Ganjar sambil mengacungkan tangan kanannya.
Menurut Andi, pemerintah berupaya memperpendek distribusi hasil petani kepada konsumen. Dengan begitu, harga yang diperoleh petani lebih tinggi tanpa dinikmati oleh tengkulak. Sebab, ketika distribusi yang panjang, dapat saja delapan titik mata rantai masing-masing mengambil keuntungan 10 persen. Dengan demikian, walaupun harga di petani rendah, harga di tingkat konsumen tinggi.
Salah satu upaya memperpendek distribusi hasil panen dengan fasilitas penjualan daring, yang diluncurkan di Jawa Tengah dengan nama regopantes.com. Konsep pemasaran ini hanya melibatkan tiga titik penjualan hasil panen petani. ”Petani di seluruh Indonesia berharap penjualan online ini bisa dimasyarakatkan supaya petani terlepas dari rentenir,” ujar Andi.
Salah satu upaya memperpendek distribusi hasil panen dengan fasilitas penjualan daring yang diluncurkan di Jawa Tengah dengan nama regopantes.com.
Dalam kesempatan mengunjungi stan daerah yang memajang hasil pertanian, Mentan juga mengagumi keberhasilan petani di Mijen, Kabupaten Kendal, dalam mengembangkan mangga Barokah. Mangga manis dengan buah besar ini tiada lain hasil pengembangan mangga asal Malaysia, yakni mangga Mahathir, di lahan seluas 5 hektar.
Salah satu petaninya, Marno (48), menyampaikan, mangga Barokah ini juga bisa ditanam di pot besar. Pohon mangga ini bisa menghasilkan buah 2-3 tahun setelah ditanam.