Ibu dan Dua Anaknya Tewas
PEKANBARU, KOMPAS — Ame Gege (31) bersama dua anak balitanya, Cintia (4) dan Aseng (7 bulan), tewas dalam kebakaran di Jalan Nusa Indah, Gang Sempurna, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Sabtu (23/9) malam. Kebakaran berlangsung sangat cepat karena rumah yang ditinggali Ame adalah hampir seluruhnya terbuat dari kayu. "Kami mengirimkan dua unit mobil pemadam. Ada kendala di lapangan karena lokasi kejadian di gang yang tidak dapat dilewati mobil. Tim kami sudah berupaya keras, tetapi api tak dapat dikendalikan karena bangunan yang terbakar terbuat dari kayu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Meranti Muhammad Edy Afrizal saat dihubungi pada hari Minggu (24/9). Kepala Urusan Hubungan Masyarakat Polres Meranti Inspektur Dua Jhony Rekmanora mengungkapkan, kebakaran pertama kali diketahui tetangga korban, Supriadi (42), pukul 20.40. Dia melihat api yang menyala besar dari rumah tetangganya. Supriadi segera keluar rumah dan berteriak memberitahukan kebakaran kepada tetangga lain. Warga segera berkumpul dan berupaya membantu memadamkan api dengan memakai peralatan seadanya, seperti ember dan air dari pompa rumah. Beberapa warga mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah yang terbakar. Namun, tidak ada yang berani masuk karena api sudah menyala sangat besar dan menyambar bangunan rumah kedua. Setelah 50 menit, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Namun, kebakaran sudah terlalu besar dan api bahkan sudah merembet ke rumah Supriadi. Pada pukul 23.00, atau hampir tiga jam, api akhirnya padam. Setelah dilakukan upaya pendinginan, petugas polisi dan TNI di lokasi berupaya mencari korban. Dari dalam rumah yang terbakar, pertama kali yang ditemukan jasad Ame dan jasad Cintia yang sudah tidak utuh. Rumah korban yang terbakar berbentuk bangunan petak kopel yang terbuat dari kayu. Rumah pertama dihuni Ame bersama anak-anaknya dan orangtuanya, Koh Hok. Adapun rumah kedua ditinggali Ading, adik kandung Koh Hok. Saat kejadian, Koh Hok sedang tidak berada di rumah, sedangkan suami Ame berada di Batam untuk bekerja. Jasad Aseng yang berusia tujuh bulan tidak dapat ditemukan pada malam itu. Pencarian kemudian dilanjutkan pada hari Minggu, petugas hanya menemukan tulang belulang."Setelah kejadian, petugas membawa jenazah korban untuk identifikasi dan visum di RSUD Selatpanjang. Kami belum dapat menentukan penyebab kebakaran, tetapi asal api diduga dari dapur. Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan berkoordinasi dengan Laboratorium Forensik dari Polda Sumatera Utara di Medan," kata Jhony. (SAH)