Bus Oleng, Satu Orang Meninggal di Tol Purbaleunyi
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS -- Sebuah bus yang sedang melaju di Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi atau Purbaleunyi kehilangan kendali dan terbalik sehingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia serta empat lainnya luka-luka, pada hari Selasa (26/9/2017) pukul 17.10 WIB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, bus PO Arimbi dengan plat nomor B 7401 BGA melaju dari arah Jakarta ke Bandung mengalami kecelakaan tunggal di KM 77.300 yang mengakibatkan korban jiwa.
“Bus sedang melaju dengan kecepatan tinggi di jalur cepat di permukaan jalan basah karena sehabis hujan. Bus itu kehilangan kendali sehingga ke kiri jalan membentur guardrail jalan sehingga oleng terbaik,” ujar Yusri, Selasa (26/9).
Akibat kecelakaan tunggal itu, satu orang meninggal dunia, satu orang luka berat, dan tiga orang luka ringan. Sementara itu, identitas pengemudi belum diketahui karena melarikan diri.
Identitas korban meninggal yakni Tati Suryati (47), berprofesi sebagai ibu rumah tangga, warga Kampung CIbeurem, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Sedangkan satu orang luka berat yakni Ira (32), ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Mutiara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
Adapun tiga orang luka ringan adalah Tatang Suerman (55), berprofesi sebagai wartawan yang bertempat tinggal di Jakarta Pusat, Riski Amalaih (22) mahasiswa warga Jakarta Selatan, dan Bliki bayi berusia 14 bulan anak dari Ira.
Peristiwa ini adalah kecelakaan keempat yang terjadi di Purbaleunyi dalam empat hari terakhir. Tiga kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (23/9) dan Minggu (24/9). Total ada tujuh kendaraan yang rusak dan satu orang meninggal dunia.
Kecelakaan pertama terjadi pada Sabtu pukul 11.45 di KM 1.400 Jalan Tol Padaleunyi dari arah barat (Jakarta) menuju timur (Bandung). Saat itu terjadi kecelakaan tabrakan beruntun empat kendaraan.
Saat itu sebuah Honda Jazz dengan plat nomor D 1828 ZR yang dikendarai Hermawan Chandra (24), warga Kopo, Kabupaten Bandung, diduga mengantuk sehingga menabrak Suzuki Ertiga dengan nomor polisi T 1218 AY yang dikemudikan Fittryanthi Lestari (35), warga Purwakarta.
Minibus Suzuki itu terdorong dan mengakibatkan tabrakan beruntun dengan menabrak Honda BRV dengan nomor polisi B 1411 FRY yang dikemudikan Aay Ashadi (54) warga Bekasi, dan menabrak mobil di depannya yakni Toyota Avanza dengan nomor polisi B 1604 PYH yang dikemudikan Fazri Azzaria (25) warga Bekasi. Empat mobil itu ringsek tapi tidak ada korban jiwa dan luka pada kejadian ini.
Sedangkan kecelakaan kedua terjadi pada Minggu (24/9), pukul 03.00 di KM 154. Saat itu minibus Daihatsu Grandmax dengan nomor polisi R 8958 LC yang dikendarai Kartono (39) warga Purworejo, melaju dari arah timur (Cileunyi) ke arah barat (Bandung). Saat itu Kartono diduga mengantuk dan menabrak kendaraan di depannya, membuat Daihatsu Grandmax itu oleng dan keluar jalur.
Pada peristiwa itu salah satu dari enam penumpang di mobil Daihatsu itu meninggal dunia, yakni San Sumarto (75). Adapun lima penumpang lainnya mengalami luka berat. Sementara itu kendaraan yang ditabrak melanjutkan perjalanan sehingga identitasnya tidak diketahui.
Sementara itu kecelakaan ketiga terjadi pada Minggu, pukul 06.15 WIB di KM 123. Saat itu mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi F 1183 CE yang dikemudikan Rudiyanto (34) mengalami kecelakaan tunggal. Rudiyanto yang melaju dari arah barat (Bandung) menuju timur (Cileunyi) diduga mengantuk sehingga kendaraan itu oleng kek kiri dan keluar jalan.