MALANG, KOMPAS — Ratusan sopir angkutan kota di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (26/9), kembali mogok. Mereka menuntut agar pengoperasian angkutan daring dihentikan di Kota Malang.
”Kami minta ketegasan wali kota untuk menutup angkutan berbasis online yang beroperasi di Kota Malang. Di beberapa kota lain bisa dilakukan. Di Kota Malang kenapa tidak bisa?” kata Andik, salah seorang sopir angkot rute LG (Landungsari-Gadang) di sela-sela aksi.
Aksi mogok beroperasi dimulai pukul 08.00 setelah sopir angkot tersebut mengantar penumpang sekolah.
Akibat mogok beroperasi ratusan sopir angkutan tersebut, para penumpang banyak yang terganggu aktivitasnya. Rahayu, warga Sukun, Kota Malang, mengaku kaget mengetahui adanya mogok angkot.
”Saya dan keluarga baru pulang dari Bandung, dan tidak tahu ada mogok angkutan. Jadinya agak kaget,” katanya. Rahayu dan enam anggota keluarganya akhirnya diangkut oleh mobil Satpol PP ke Sukun.
Untuk mengatasi mogok angkutan tersebut, polisi, Pemkot Malang, TNI, dan relawan bahu-membahu mengantarkan penumpang ke tujuan terdekat. ”Semua kendaraan dinas disiagakan untuk mengangkut penumpang. Diusahakan mereka terlayani,” kata Kepala Bagian Humas Kepolisian Resor Malang Kota Inspektur Dua Mahareni.
Saat ini perwakilan pengunjuk rasa ditemui oleh Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto, Kasatpol PP Priyadi, Kapolsek Klojen Kompol Andi Yudha, dan Kasatlantas Polres Malang Kota AKP Adi Nugroho untuk mendengarkan keluhan mereka.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.