Jalur Transportasi Antisipasi Gunung Agung Disiapkan
Oleh
SIWI YUNITA & AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Bandara Blimbingsari Banyuwangi, disiapkan sebagai salah satu bandara penyangga Ngurah Rai, Bali. Dody Dharma Cahyadi, Kepala Bandara Banyuwangi, mengatakan, Bandara Banyuwangi mampu menampung pesawat jenis ATR 72, Bombardier CRJ-1000, dan Boeing 737- 500.
Pesawat jet berbadan besar belum bisa diakomodasi di bandara itu. Pesawat jet yang bisa diparkir di bandara pun hanya dibatasi tiga unit. ”Saat ini kami hanya melayani penerbangan sampai pukul 18.00. Namun, nanti jika diperlukan, bandara bisa buka sampai malam,” kata Dody, Rabu (27/9).
Akan tetapi, Bandara Banyuwangi bisa jadi tak bisa digunakan jika semburan abu vulkanik sampai ke Banyuwangi. Pelabuhan pun disiapkan menjadi salah satu daerah penyangga transportasi Bali jika bandara lumpuh.
Di Banyuwangi fasilitas yang disiapkan ialah Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Jawa-Bali. Saat ini sudah disediakan posko di Pelabuhan Gilimanuk untuk mengatasi membanjirnya jumlah penyeberang dari Bali menuju Jawa. ”Kapal saat ini ada 32 unit, tetapi jika diperlukan bisa ditambah jadi 42 unit. Dimungkinkan pula penyeberangan hanya dibuka dari Bali menuju Jawa jika kondisi Bali darurat,” kata Elvi Josa, General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan(ASDP) Ketapang-Gilimanuk.
Jalur laut juga disiapkan di jalur Bali-Lombok lewat Pelabuhan Padangbay. Lombok. I Wayan Rastra, Manajer Usaha PT ASPD Padangbay, mengatakan, sampai saat ini belum ada pengungsi yang menyeberang ke Lombok. (ANGGER PUTRANTO/HARIS FIRDAUS)